Dokter PPDS Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien dalam Kondisi Terbius

Penulis: Aak

dokter cabul, dokter priguna, Polda Jabar, Kejati Jabar, Dokter PPDS Unpad,
Polda Jabar beberkan kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan dokter PPDS Unpad terhadap seorang keluarga pasien. (Instagram Humas Polda Jabar)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Aparat kepolisian mengungkap dugaan perkosaan yang dilakukan oleh seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran (Unpad) bernama Priguna Anugerah Pratama (31).

Dokter tersebut diduga memerkosa seorang keluarga pasien dalam kondisi tidak sadar setelah menyuntikkan cairan bius melalui selang infus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Peristiwa ini terjadi pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa korban diminta menjalani transfusi darah tanpa didampingi keluarga di ruang 711 Gedung MCHC RSHS.

“Korban diminta berganti pakaian operasi dan melepas seluruh pakaiannya. Pelaku kemudian menyuntikkan cairan melalui infus setelah menusukkan jarum ke tangan korban sebanyak 15 kali,” ujar Hendra di Bandung, mengutip Antara, Rabu (9/4/2025).

Setelah tidak sadarkan diri, korban baru tersadar sekitar pukul 04.00 WIB dan merasakan perih saat buang air kecil.

Korban, yang saat itu sedang mendampingi ayahnya dalam kondisi kritis, langsung melaporkan kejadian tersebut ke Direktorat Reskrimsus Polda Jabar.

Polisi telah memeriksa 11 orang saksi, termasuk keluarga korban, perawat, dan staf RSHS. Berdasarkan bukti dan keterangan, tersangka PAP dijerat dengan Pasal 6 huruf c UU No. 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

BACA JUGA

Geger, Dokter PPDS FK Unpad Lecehkan Penunggu Pasien di RSHS

Ada 356 Laporan Perundungan PPDS Kedokteran yang Diterima Kemenkes

Motif dan Pemeriksaan Psikologi Forensik

Penyidik masih mendalami motif pelaku, termasuk kemungkinan adanya kelainan perilaku seksual.

“Kami akan melakukan pemeriksaan psikologi forensik untuk memperkuat investigasi,” kata Hendra.

Sejumlah barang bukti, termasuk hasil visum dan alat kontrasepsi, telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini memicu sorotan publik terhadap keamanan pasien di fasilitas kesehatan.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Yamaha Fazzio
Pembaruan Yamaha Fazzio Memikat di Jakarta Fair, Ada Promo Khusus!
Anak aniaya ibu di Bekasi - Instagram medantalkviral
Pria di Bekasi Aniaya Ibu Kandung Sendiri, Motifnya Sepele
pupuk subsidi kuningan
Cara Mudah Dapatkan Pupuk Subsidi di Kabupaten Kuningan
Tikus Got - Virus Hanta - IPB University
3 Spesies Tikus Pembawa Virus Hanta: Kasus Hantavirus Ditemukan di KBB
Suzuki Fronx
Laris Manis Suzuki Fronx di Indonesia, Cuma 3 Minggu Sudah Terjual Segini!
Berita Lainnya

1

Laba Bersih Naik 129 Persen, Arkadia Digital Media Genjot Beragam Sumber Revenue Baru

2

Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?

3

Mengenal Lebih Dekat Kecanggihan Persenjataan Iran dan Israel dalam Duel Udara

4

Raih Juara Umum MTQH ke-39 Jawa Barat, Kang DS Ini Anugerah Besar Bagi Kabupaten Bandung

5

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU
Headline
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Pachuca Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
amerika serang iran
Iran Bantah AS Hancurkan Bunker Nuklir: Tak Ada Ledakan
PT Digi
Laba Bersih Naik 129 Persen, Arkadia Digital Media Genjot Beragam Sumber Revenue Baru
retreat kepala daerah gelombang 2
Siap-siap Macet, Ada Retreat Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Hari Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.