BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menjelang hari Raya Iduladha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mulai melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kesehatan hewan kurban.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Wilsandi Saefuloh, mengatakan saat ini pihaknya tengah menyusun rencana operasional untuk mengawasi pemasukan hewan ternak ke wilayah Kota Bandung.
Wilsandi pun menjelaskan kegiatan pengawasan tersebut akan mulai berjalan pada minggu kedua bulan Mei. Meskipun secara resmi tim akan beroperasi pada waktu tersebut, pemantauan terhadap pemasukan hewan ternak telah dilakukan secara rutin.
“Setiap hewan ternak yang masuk langsung kami cek kesehatannya,” kata Wilsandi, Jumat (25/4/2025).
Menurutnya, koordinasi antara DKPP dengan para peternak dilakukan secara intensif untuk memastikan setiap pemasukan hewan ternak terdata dengan baik. Setiap kali ada hewan yang masuk, peternak akan segera melaporkannya kepada pihak DKPP.
Baca Juga:
DKPP Kota Bandung Kembali Gelar GPM Jelang Ramadhan
DKPP Kota Bandung Terus Berinovasi Jaga Ketahanan Pangan dan Cegah Penyebaran Penyakit PMK
“Kita langsung melakukan pengecekan kondisi kesehatan, termasuk status vaksinasi. Jika belum tervaksin dan belum memiliki penanda PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), vaksinasi akan segera dilakukan,” ucapnya.
Selain melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan, Wilsandi juga mengungkapkan pihak DKPP juga terus memanfaatkan jejaring komunikasi dengan peternak sambil menunggu kedatangan hewan ternak yang biasanya mulai meningkat dua hingga tiga minggu sebelum Iduladha.
Selain itu, Wilsandi juga menjelaskan di awal tahun, DKPP Kota Bandung telah melaksanakan tahap awal vaksinasi terhadap 1.300 ekor sapi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh ternak yang berada di Kota Bandung terlindungi dari PMK, terutama bagi ternak yang sudah ada sebelum adanya pemasukan baru.
“Sekarang kita tinggal memonitor ternak-ternak yang baru masuk,” ujarnya.
Untuk vaksinasi tahap kedua, Wilsandi mengungkapkan secara nasional kegiatan vaksinasi telah dijadwalkan pada Februari lalu.
Kota Bandung sendiri telah menyelesaikan vaksinasi serentak tersebut dan kini berfokus pada pengawasan ternak baru yang masuk ke wilayahnya.
“Kita menambah waktu pemeriksaan dengan dua objek berbeda, yaitu peternak dan pedagang. Untuk peternak, kita pastikan setiap hewan baru yang masuk dalam kondisi sehat dan sudah tervaksin,” katanya.
Selain peternak, Wilsandi menambahkan DKPP juga memantau para pedagang hewan kurban. Tahun lalu, jumlah pedagang mencapai sekitar 300 hingga 400 orang.
Saat ini, DKPP tengah memproses surat edaran yang akan mengatur koordinasi antara pedagang dan pihak kewilayahan. Langkah tersebut bertujuan agar lokasi penjualan hewan kurban mendapat rekomendasi resmi sehingga tidak mengganggu ketertiban umum.
Wilsandi pun mengungkapkan pihaknya masih terus memantau kemungkinan adanya perubahan jumlah pemasukan hewan kurban akibat kenaikan kasus PMK di beberapa wilayah Indonesia pada akhir tahun lalu.
“Pemeriksaan sedang dilakukan untuk mengetahui apakah ada pergeseran nilai terkait jumlah pemasukan hewan ke Bandung,” katanya.
Untuk asal pemasok, Wilsandi menyebutkan domba mayoritas berasal dari wilayah Jawa Barat, sedangkan sapi didatangkan dari berbagai daerah seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya, melalui berbagai langkah pengawasan yang dilakukan secara terstruktur ini, DKPP Kota Bandung berharap dapat memastikan ketersediaan hewan kurban yang sehat dan layak bagi masyarakat, sekaligus menjaga keamanan pangan jelang Iduladha. (Kyy/Usk)