BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa agar tetap fokus pada kegiatan belajar, serta tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini.
Surat bernomor 20499/PK.01/SEKRE yang dikeluarkan pada Minggu (31/8/2025) menegaskan pentingnya memastikan peserta didik mengikuti proses belajar sesuai kurikulum. Kadisdik Jabar Purwanto menyatakan,
“Mengimbau seluruh peserta didik untuk tidak mengikuti atau melakukan demonstrasi di luar lingkungan sekolah yang berpotensi mengganggu ketertiban dan konsentrasi belajar,” dikutip Teropong Media, Minggu (31/8/2025).
Selain mengoptimalkan pengawasan di lingkungan sekolah, Disdik Jabar juga meminta sekolah mengarahkan siswa pada kegiatan yang edukatif, kreatif, dan produktif, serta melibatkan peran orang tua dalam pendampingan.
Sejumlah institusi pendidikan mengambil langkah antisipatif dengan menerapkan sistem pembelajaran daring. BPK Penabur Bandung, misalnya, memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada tanggal 1–4 September 2025.
“Para siswa belajar di rumah masing-masing di bawah pengawasan orang tua,” jelas Ketua Pengurus BPK Penabur Bandung Erwien Kosasih.
BACA JUGA
Imbas Demo, Madrasah Negeri-Swasta Jakarta Belajar Online Pada 1 September
Anggotanya Ikut Joget Kenaikan Gaji, Fraksi PDIP DPR RI Minta Tunjangan Perumahan Dihentikan!
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga mengeluarkan surat edaran nomor 59 tahun 2025 yang menyatakan bahwa perkuliahan pada tanggal 1–4 September dilakukan secara daring.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Penjamin Mutu UPI, Vanessa Gaffar, mengimbau mahasiswa dan dosen untuk tidak berada di area demonstrasi guna menghindari risiko keselamatan.
Kebijakan belajar daring ini diambil sebagai respons terhadap gelombang unjuk rasa yang kerap disertai aksi anarkis, pascapengambilan kebijakan DPR RI yang dinilai kontroversial.
(Aak)