JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo mengungkapkan, usai dipanggil oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan isu ijazah palsu yang ditudingkan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Pakar telematika itu diperiksa sebagai saksi atas laporan yang dilayangkan oleh pihak Jokowi.
Dalam keterangannya, Roy menyebut dirinya telah mendapat 24 pertanyaan dari penyidik hingga pemeriksaan dihentikan sementara sekitar pukul 12.00 WIB untuk keperluan istirahat, salat, dan makan siang.
“Saya sendiri tadi, ya, sudah sampai pertanyaan ke-24, ya, gitu, dan sudah sampai ke pertanyaan-pertanyaan yang lebih banyak soal identitas tadi,” ujar Roy di depan gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kamis (15/05/2025).
Ia menjelaskan, dirinya hadir di Polda berdasarkan surat panggilan yang diterimanya, dan sesuai dengan itu, ia hanya akan memberikan keterangan mengenai peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 Maret 2025.
BACA JUGA:
Polemik Ijazah Jokowi, Rektor dan Dekan UGM Digugat Rp69 Triliun!
PSI Terapkan Sistem Pemilu Raya, Jokowi Berpeluang Jadi Ketum
“Saya dimintai keterangan atas peristiwa tanggal 26 Maret, maka saya jawab sebatas itu saja. Yang lain saya tidak bisa komentar,” katanya.
Kendati begitu, Roy enggan membeberkan lebih jauh, apa yang sebenarnya terjadi pada tanggal tersebut. Ia beralasan hal itu bukan menjadi ranahnya untuk dijelaskan kepada publik.
Namun, ia hanya menyampaikan pada tanggal 26 Maret, dirinya sedang menghadiri acara buka bersama dengan komunitas otomotif yang ia ikuti di sebuah restoran kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
“Itu, itu kegiatan saya. Yang lainnya saya enggak tahu, silakan penyelidik tahu. Yang jelas saya tanggal 26 itu, kita lagi buka bersama dengan komunitas otomotif saya. Itu di rumah makan di daerah Kemang. Silakan diperiksa di situ. Kalau ada CCTV, silakan cek,” ungkap Roy.
Lebih lanjut, Roy menolak untuk memberikan keterangan yang dapat menyeret atau menyudutkan pihak lain dalam perkara ini.
“Tapi perkara apa yang terjadi, silakan ditanyakan ke yang lain. Saya keberatan untuk menjebak teman-teman yang lain. Enggak boleh juga kita,” tutupnya.
(Saepul)