JAKARTA,TM.ID : Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan, dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP) yang dilaporkan hilang ditemukan selamat di Amerika Serikat.
AMRP dikabarkan hilang setelah menghadiri acara akademik di Norwegia pada beberapa waktu lalu.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum di Luar Negeri Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan pihaknya dan Konsul Jenderal RI di New York, Winanto Adi, telah menjalin kontak dengan Pratama
“KJRI New York juga sudah bertemu dengan beliau. Saat ini AMRP ada di Amerika Serikat dan Alhamdulillah aman dan selamat,” kata Nugraha dalam pesan singkatnya, Jumat (24/2/2023).
Dosen juga sudah kembali berkomunikasi dengan keluarga dan kampusnya di Indonesia untuk menginformasikan kondisinya saat ini, termasuk kesehatannya.
“Karena posisi dan kondisi AMRP sudah diketahui, tugas untuk mencari keberadaannya kini sudah berakhir, ujarnya.
“Kementerian Luar Negeri dan KJRI New York akan terus memantau kondisi AMRP dan memberikan layanan dan perlindungan yang diperlukan,” tegas direktur kementerian.
BACA JUGA: Dosen UII yang Hilang Terdeteksi Masuk AS Melalui Bandara Boston
Nugraha menyatakan Pratama dan keluarganya saat ini meminta privasi dan mengimbau masyarakat untuk berhenti berspekulasi tentang keberadaan dan kondisinya.
Pratama dilaporkan hilang setelah mengikuti kegiatan mobilitas global di Norwegia awal bulan ini. Dia gagal tiba pada waktu yang diharapkan yaitu pukul 6 sore. waktu setempat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, pada 16 Februari di akhir penugasannya di luar negeri.
Keluarga melaporkan bahwa kontak terakhir dengan Pratama dilakukan pada siang hari tanggal 12 Februari, hari dimana dia seharusnya memulai perjalanan pulang dari Oslo, Norwegia, melalui transit di Istanbul, Turki.
Investigasi oleh Kepolisian Indonesia, berkoordinasi dengan kedutaan Indonesia, kemudian mengkonfirmasi bahwa AMRP telah mengubah rutenya ke Amerika Serikat selama transit di Istanbul, saat ia terlihat memasuki Bandara Boston di Massachusetts pada 13 Februari. Polisi juga menyimpulkan bahwa dosen tersebut memutuskan untuk mengubah rute tanpa memberi tahu rekan-rekannya.
(Budis)