BANDUNG,TM.ID: Pemprov Jabar bersama British Council serta Minhaj Welfare Foundation menjalankan program English for Ulama, untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi para ulama.
Apablila kemampuan berbahasa Inggrisnya sudah baik, langkah selanjutnya adalah pengembangan kapasitas, kemampuan, dan pengetahuan para ulama di level internasional.
Langkah tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda pada hari kedua program English for Ulama di Inggris, Jumat (17/11/2023).
Ulama Jabar Kunjungi London City Hall
Agenda pertama, keempat ulama asal Jabar bersama delegasi Pemdaprov Jabar mengunjungi London City Hall, disambut hangat oleh London Assembly Member, Unmesh Desai Am.
Para ulama ini akan melakukan tur di City Hall yang berarsitektur futuristik, yang dikelilingi pembangunan pesat di sekelilingnya. Para ulama berdiskusi aktif bersama delegasi Pemprov Jabar dan Unmesh Desai Am.
Para ulama pun mendapat pengetahuan luas mengenai lika-liku penataan dan pembangunan kota London, yang tanpa mengusik kawasan bersejarah di pusat kotanya, juga dinamika politik yang meliputi pembangunan kota ini.
Para ulama ini sebelumnya melakukan salat jumat di salah satu ruangan di City Hall, di mana peserta English for Ulama, Muhamad Fachrurrazi menjadi khatib salat jumat tersebut, dan Muhammad Luthfi menjadi imam.
Pada agenda kedua ini, empat orang ulama mengunjungi kantor Westminister Foundation for Democracy. Termasuk Oki Setiana Dewi dan Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, mereka berdialog dengan pihak Westminister Foundation for Democracy mengenai kehidupan demokrasi di dunia.
Dialog hangat terjadi saat membahas mengenai keterlibatan perempuan sebagai peserta pemilu di tingkat legislatif, sampai pelibatan perempuan dalam dunia politik dan pemerintahan.
Kunjungi Tempat Ibadah Agama Sikh
Agenda terakhir, mereka mengunjungi Gurdwara, tempat ibadah penganut agama Sikh, yang bernama Khalsa Jatha. Di Gurdwara tertua di Inggris ini, para ulama melakukan dialog dengan pemuka agama Sikh.
Mereka tampak antusias berdialog karena tidak banyak penganut Sikh di Indonesia, termasuk gurdwaranya. Para ulama menerima paparan mengenai kegiatan ibadah umat Sikh dan sejarah singkat agama tersebut.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Faiz Rahman mengatakan, dengan kemampuan bahasa Ingris yang mumpuni, para ulama dipastikan bisa memperoleh pengetahuan lebih luas.
Selain bisa berdakwah dalam bahasa Inggris, mereka bisa menyampaikan pesan kepada dunia bagaimana situasi kerukunan umat beragama di Indonesia, khusunya di Jawa Barat.
“Para ulama pun dapat meng-upgrade pengetahuan mengenai berbagai hal, dari mulai, pembangunan kota, demokrasi, sampai pengetahuan mengenai agama lain,” kata Faiz, dalam keterangannya.
Menurutnya, penyelenggaraan program English for Ulama ini didasari fakta bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia.
BACA JUGA: Kalangan Ulama Berharap Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Ini Alasannya
Provinsi Jawa Barat pun demikian, diisi dengan populasi muslim terbesar di Indonesia, yang masih memiliki peran kecil dalam dakwah dan dialog di dunia internasional. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan para ulama dalam berbahasa Inggris.
dengan demikian, salah satu program juara yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Provinsi Jawa Barat yakni mengenalkan para ulamanya kepada dunia internasional untuk merepresentasikan muslim Indonesia, khususnya Jawa Barat.
Pemerintah RI sendiri sebagaimana yang dinyatakan dengan tegas dalam UU Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren, bahwa kegiatan dakwah yang digerakkan oleh Pesantren ditujukan di antaranya agar ulama dapat berperan dalam membina umat Islam di Indonesia sebagai rujukan dunia dalam praktik keberagamaan yang moderat.
Sementara Provinsi Jawa Barat sendiri telah memiliki Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren yang salah satu tujuannya untuk menguatkan pesantren baik dari segi kelembagaan, kurikulum, maupun SDM.
Ulama Jawa Barat, kata Faiz, diharapkan dapat menyampaikan pesan keagamaan yang moderat dan berperan dalam perdamaian dunia.
Dengan pengalaman dan jaringan global, peran strategis ulama Jawa Barat dapat semakin mampu menjadi penggerak pembangunan di Jawa Barat.
(Aak)