BANDUNG,TM.ID: Isi di dalam Kakbah berupa ornamen menarik dan unik, yakni adanya ceret dan teko yang digantung di atas bangunan.
Kakbah merupakan bangunan suci pusat spiritualitas bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, apa yang sebenarnya terdapat di dalam Kakbah? Bagaimana susunan arsitekturnya?
Selain itu, Dinding-dinding dari bangunan suci ini dilapisi dengan kain penutup hitam atau kiswah, dan Kakbah menjadi arah kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia.
Kepercayaan Isi di Dalam Kakbah
Komponen bangunan terdiri dari dinding, atap, lantai, dan tiga tiang utama. Dindingnya seperti dinding batu pada umumnya, dan dilapisi dengan beludru hijau yang diganti setiap tiga tahun sekali.
Atap Kakbah terdiri dari dua lapisan, bagian atas dan bawah, dan memiliki ventilasi untuk membiarkan cahaya matahari masuk.
BACA JUGA: Masjid Raya Al Jabbar, Wisata Religi Cocok Buat Ngabuburit!
Melansir berbagai sumber, ada beberapa benda yang dipercaya ada di dalam kakbah. Kuburan atau benda-benda sejarah tidak ada di dalam Kakbah, melainkan ceret, teko, dan barang-barang berharga lainnya yang merupakan hadiah dari raja-raja, khalifah, dan sultan.
Kakbah dicuci dua kali setahun, yakni pada bulan Sha’ban dan pertengahan bulan Muharram. Ritual pencucian Kakbah dimulai dengan salat sunnah dua rakaat di dalam Kakbah, diikuti dengan pembersihan menggunakan kain putih yang dibasahi dengan air mawar dan wewangian khas Arab.
Keistimewaan dan Keterbatasan Akses
Kakbah merupakan tempat yang sangat suci bagi umat Islam, hanya segelintir orang tertentu yang memiliki akses ke dalamnya.
Hanya Raja-Raja Arab Saudi, keluarga kerajaan, dan pejabat negara yang bisa masuk ke dalam Kakbah saat proses pencucian dan pergantian kiswah.
Kakbah adalah simbol keimanan bagi umat Islam di seluruh dunia. Meskipun hanya sedikit orang yang bisa masuk ke dalamnya, kehadiran Kakbah memberikan keberkahan dan pengalaman spiritual yang mendalam bagi mereka yang beruntung bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri.
(Saepul/Aak)