Di Balik Keunikan Kampung Teletubbies, Ada Kisah Memilukan Menyayat Hati

Penulis: Vini

Kampung Teletubbies
Kampung Teletubbies. (dok. gmaps)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kampung Teletubbies, yang terletak di Sleman, Yogyakarta, menjadi salah satu destinasi wisata favorit dengan keunikannya. Yang paling unik ialah kampung ini terbentuk pasca terjadi gempa.

Rumah-rumah di kampung ini menyerupai igloo milik suku Eskimo di Kutub, namun tampil lebih ceria dengan warna-warni mencolok. Tak hanya memanjakan mata, kampung ini menyimpan kisah pilu yang melatarbelakangi pembangunannya.

Sejarah di Balik Kampung Teletubbies

Julukan “Kampung Teletubbies” berasal dari bentuk rumah berbentuk setengah lingkaran yang mirip dengan rumah di serial televisi anak-anak Teletubbies. Nama ini pun lebih populer dibanding nama resminya, yakni “New Ngelepen”.

Sejarahnya dimulai pada tahun 2006, ketika gempa dahsyat mengguncang Yogyakarta dan meratakan hampir seluruh rumah di Dusun Nglepen. Akibatnya, banyak warga kehilangan tempat tinggal.

Pada tahun 2007, bantuan dari organisasi Domes for The World Foundation dan beberapa NGO datang untuk membantu membangun kembali hunian warga dengan desain yang lebih tahan gempa.

Sebanyak 71 rumah berbentuk kubah, lengkap dengan fasilitas umum seperti musala, gedung pertemuan, MCK, dan klinik kesehatan, didirikan di atas lahan seluas 2,3 hektar.

Desain rumah berbentuk kubah ini dipilih karena strukturnya yang kokoh terhadap gempa dan mampu bertahan dari terpaan angin dengan kecepatan hingga 450 km/jam.

Berubah Menjadi Desa Wisata

Awalnya, rumah-rumah ini hanya dicat putih polos dan digunakan sebagai tempat tinggal biasa. Namun, bentuknya yang unik menarik perhatian banyak wisatawan yang penasaran.

Ide untuk menjadikan Kampung Teletubbies sebagai desa wisata pun mulai berkembang. Kini, rumah-rumah tersebut menjadi daya tarik utama, lengkap dengan berbagai fasilitas wisata dan paket tur edukasi yang menarik.

Fasilitas Rumah Dome

Rumah berbentuk kubah di Kampung Teletubbies memiliki luas 38 meter persegi dan terdiri atas dua lantai. Lantai pertama mencakup ruang tamu, dua kamar tidur, ruang makan, dan dapur, sedangkan lantai kedua berfungsi sebagai ruang keluarga.

Setiap rumah dilengkapi dengan dua pintu, beberapa jendela, ventilasi di bagian atas, dan saluran air di dapur.

Namun, kamar mandi tidak berada di dalam rumah, melainkan di area umum yang bisa digunakan bersama oleh warga sekitar. Lokasi kamar mandi ditempatkan di tengah blok untuk melayani sekitar 12 rumah.

Lokasi, Harga Tiket, dan Fasilitas Wisata

Kampung Teletubbies berada di Dusun Nglepen, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Dari pusat Kota Yogyakarta, perjalanan menuju lokasi memerlukan waktu sekitar 45 menit.

Arahkan kendaraan ke Candi Prambanan, lalu ikuti petunjuk menuju Kecamatan Piyungan hingga sampai di lokasi.

Pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp5.000 per orang. Jika ingin masuk dan melihat isi rumah, tiket tambahan seharga Rp10.000 bisa dibeli. Kampung ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 18.00 WIB.

Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, mulai dari area parkir, mushola, kamar mandi, hingga kedai makanan. Selain itu, tersedia pula paket wisata, seperti tur sejarah, outbond dewasa, edukasi kebencanaan, hingga keliling kampung menggunakan jeep atau gerobak sapi. Harga setiap paket wisata cukup terjangkau dan cocok untuk semua kalangan.

BACA JUGA: Asyiknya, Mengenal Batik di 4 Wisata Kampung Batik Jogja!

Tidak hanya berbicara soal keunikan, nilai sejarah dan edukasi yang mendalam, menjadikan Kampung Teletubbies layak untuk Anda kunjungi saat berekreasi.

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Setelah Pergi Dari Persib, Sosok Ini Resmi Gabung Bhayangkara FC 
Setelah Pergi Dari Persib, Sosok Ini Resmi Gabung Bhayangkara FC 
Ole Romeny
Momen Ole Romeny Tepuk Pundak Prabowo, Netizen 'Bestie Banget'
TNI Gagalkan Penyelundupan 11,1 Ton Bawang Bombay Ilegal di Pelabuhan Ketapang
TNI Gagalkan Penyelundupan 11,1 Ton Bawang Bombay Ilegal di Pelabuhan Ketapang
Jeka Saragih
Jeka Saragih Tampil di UFC 316, Siap Hadapi Petarung Korea Selatan
Isack Hadjar
Isu Isack Hadjar Promosi ke Tim Utama Red Bull Bisa Jadi Penghambat Karir di Formula 1
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

3

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

4

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 

5

JNE Creative Workshop Bertajuk Inspirasi Tanpa Batas Digelar di Bandung
Headline
artbound
Artbound, Metode Pendidikan Karakter Berbasis Seni dan Budaya
Harganya Hampir Rp 200 Juta? Pemain Timnas Dapat Hadiah Jam Rolex dari Prabowo
Harganya Hampir Rp 200 Juta? Pemain Timnas Dapat Hadiah Jam Rolex dari Prabowo
aktivitas gempa gunung tangkuban parahu
Aktivitas Gempa Gunung Tangkuban Parahu Menurun, Masyarakat Tetap Waspada!
Gunung Dukono Erupsi Pagi ini, Kolom Abu Teramati 1,200 Meter
Gunung Dukono Erupsi Pagi ini, Kolom Abu Teramati 1,200 Meter

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.