BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Memasuki usia 30 tahun, pebulutangkis putri Thailand Ratchanok Intanon menyadari bahwa mempertahankan performa di level tertinggi bukanlah perkara mudah.
Salah satu bentuk pengorbanannya, mengurangi konsumsi minuman favorit teh susu Thailand yang manis dan menyegarkan.
“Saya suka teh susu Thailand, tetapi sekarang karena sudah tua saya tidak bisa minum terlalu banyak karena rasanya sangat manis,” ungkap Ratchanok kepada media setempat, dikutip Senin (26/5/2025).
“Kalau pun minum, saya minta setengah gula dan hanya setengah cangkir saja. Saya harus mengorbankan ini demi menjaga kebugaran saya,” lanjutnya.
Peraih gelar juara dunia 2013 itu kini lebih disiplin dalam pola latihan dan asupan. Selain mengatur pola makan, ia juga menyesuaikan jadwal latihan dan fokus membentuk otot untuk menyesuaikan kondisi tubuhnya yang tak lagi sefleksibel dulu.
Cedera yang sempat ia alami tahun lalu sempat menjadi batu sandungan. Namun, Ratchanok tidak menyerah. Ia memilih fokus memulihkan diri dan menemukan kembali kecintaannya terhadap bulu tangkis.
“Kadang saya merasa sedih, tetapi saya mencoba menemukan kembali kegembiraan saya dalam bermain bulu tangkis. Saya hanya berkata pada diri sendiri, kalau saya merasa bahagia, tubuh saya juga akan membaik,” katanya.
Baca Juga:
Kejutan Putri KW Terhenti di Babak Perempat Final Malaysia Masters
Usaha dan pengorbanannya pun mulai membuahkan hasil. Di Malaysia Masters 2025, Ratchanok menunjukkan semangat juangnya dengan menyingkirkan wakil Kanada Michelle Li dalam laga sengit berdurasi 77 menit: 24-26, 24-22, 21-12.
“Michelle bermain sangat bagus hari ini. Di gim kedua dia sempat unggul jauh. Saya hanya bilang ke diri sendiri untuk terus berjuang. Ketika dia mulai gugup dan melakukan kesalahan, saya memanfaatkan momen itu dan terus menekan,” ujar Ratchanok.
Meski usianya tak muda lagi, Ratchanok membuktikan bahwa dedikasi, pengorbanan, dan semangat pantang menyerah masih bisa membuatnya bersaing di level tertinggi.
Bahkan jika itu harus dimulai dari menahan diri untuk tidak menyesap secangkir penuh teh susu kesukaan.
(Budis)