BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bandung Fighting Club kembali menggelar pertandingan pencak silat bebas dan Mix Martial Art (MMA) bertajuk Duel XIII pada 30 dan 31 Agustus 2025 di GOR Saparua, Kota Bandung. Ajang tahunan yang sudah bergulir sejak lama ini kembali menghadirkan petarung profesional dan amatir.
Sebanyak ratusan petarung juga akan hadir meramaikan Duel XIII tersebut. Dalam acara rutin tahunan ini akan memperebutan Piala Panglima Kopassus. Sedangkan untuk kelas profesional, ada sebanyak 12 pertandingan yang disajikan. 7 pertandingan pencak silat bebas dan 5 MMA.
Ketua Umum Bandung Fighting Club, Edwin Senjaya mengungkapkan tujuan digelarnya acara ini salah satunya melestarikan tradisi pencak silat. Selain itu juga acara ini sekaligus memperkenalkan seni bela diri bebas yang kompetitif dan bergengsi.
“Ini merupakan event tahunan, ada yang menarik juga nanti akan memperebutkan jualan Panglima Kopassus untuk pertama kalinya, untuk kategori fighter terbaik, baik untuk nomor pencaksilat bebasnya maupun juga untuk nomor MMA profesional nya,”ungkapnya.
Baca Juga:
Bandung Fighting Club Tampil Dominan di Duel XII, Sapu Bersih 6 Pertandingan di Nomor Profesional
Rekor Kemenangan Terus Berlanjut, Fighter Asal Bandung Raih Gelar di Kelas Bulu
“Kita memang memiliki satu tujuan untuk semakin memasyarakatkan seni bela diri tarung bebas ini dan terutama untuk mengangkat pencaksilat yang selama ini dikenal sebagai olahraga tradisional. Kita juga ingin menunjukkan bahwa pencaksilat bisa menarik bisa dipertontonkan,” jelas Edwin kepada awak media.
Tak hanya itu, gelaran Duel XIII ini selaras dengan impian Presiden Indonesia, Prabowo Subianto yang ingin melestarikan pencak silat. Apalagi dalam Duel XIII ini, ada banyak atlet yang hadir dari berbagai daerah dan akan dibuka langsung oleh Wali Kota Bandung, M. Farhan.
“Ini juga seiring sejalan dengan cita-cita besar Pak Presiden kita, Pak Prabowo Subianto yang memang beliau sejak lama ingin sekali melestarikan dan membangun, mengembangkan pencaksilat ini. Kita juga tahu saat ini pencaksilat bahkan dijadikan sebagai satu bentuk latihan wajib bagi TNI dengan nama pencaksilat militer,” imbuh Edwin saat ditemui di kediamannya pada Minggu siang, 24 Agustus 2025.
Edwin melanjutkan, Bandung Fighting Club sebagai inisiator akan menurunkan atlet terbaiknya di nomor profesional. Terdapat 6 atlet yang disiapkan. Selain itu juga ada beberapa atlet muda yang diturunkan pada nomor amatir. Ini bertujuan untuk menambah jam terbang mereka.
“Kalau untuk pro nya kita menurunkan 6 atlet. Selain itu juga ada beberapa atlet-atlet muda kita yang kita terjunkan di nomor amatir dan seperti yang sudah-sudah biasanya setiap tahun untuk nomor amatir itu bisa diikuti sampai dengan 100 partai. Artinya ada 200 atlet yang ikut terjun dalam event duel yang kami selenggarakan,”
Disinggung soal keterlibatan atlet luar negeri yang sebelumnya selalu dihadirkan dalam acara ini, Edwin merasa hal ini belum bisa terwujud. Ia pun berharap di Duel tahun berikutnya, atlet-atlet dari luar negeri bisa terlibat demi meningkatkan level dan lebih kompetitif.
“Kalau kita sejak awal, sejak lama ingin sekali mengembangkan duel yang kami selenggarakan ini menjadi sebuah event yang berskala internasional. Hanya memang terkendalanya kan terkait masalah anggaran ya, dan juga mungkin kalau kita memang mau mengundang atlet-atlet dari luar itu perizinannya juga harus kita tempuh secara lebih panjang. Tapi insya Allah ke depan nanti kita ingin kembali lagi seperti dulu.” tutupnya. (RF/_Usk)