BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memperkenalkan Keripik Tike, makanan olahan khas Indramayu, yang terbuat dari umbi rumput liar.
Dalam tayangan video yang diunggah akun Instagram @ono_surono pada Sabtu (5/4/2025), Dedi Mulyadi terlihat takjub dengan rasa unik Keripik Tike saat ia mencicipinya.
Cemilan tersebut merupakan oleh-oleh yang dibawakan anggota DPRD Jawa Barat, Ono Surono beserta keluarga saat bersilaturahmi lebaran ke kediaman Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi yang akrab disapa “Bapa Aing” itupun menerima oleh-oleh tersebut dan langsung memperkenalkan Keripik Tike sambil ia mencicipinya.
Sambil membuka kantong plastik, Ono Surono menjelaskan bahwa tike adalah sejenis rumput yang banyak tumbuh di pematang sawah. Bagian umbi rumput tike inilah yang diolah menjadi keripik atau emping oleh masyarakat Indramayu sejak lama.
“Ini ada kerupuk tike, kalau bahasa Indonesianya Rumput Teki (Eleocharis dulcis), nah umbinya dibikin kerupuk,” jelas Ono.
“Oh hebat ya. Kan teki banyak di swah saya juga, bisa dibikin kerupuk,” respon Dedi Mulyadi.
“Rumput ini di bawahnya ada bulet-buletnya (umbi) kayak bawang,” kata Dedi.
“Nah ini digeprek,” timpal Ono.
“Hebat ya, ada kerupuk teki ya, enak,” tegas Dedi menirukan dialek masyarakat Indramayu.
“Pokonya buat warga Jabar, ini ada (makanan) baru dari Indramayu, kerupuk tike,” kata Dedi Mulyadi.
Dikethaui, salah satu daerah di Kabupaten Indramayu penghasil makanan olahan Rumput Tike adalah Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang.
Warga setempat memiliki produk unggulan berbasis pangan lokal yang tanamannya sering dianggap liar. Masyarakat Losarang justru memanfaatkannya secara kreatif menjadi camilan khas melalui proses pengolahan tradisional tanpa bahan pengawet.
Salah satu pengembang makanan Kerupuk atau Emping Tike adalah Kelompok Usaha Pemberdayaan Perempuan Losarang Bersama Merintis Rezeki (KUPPAS BESTARI) dengan merk dagang PINKE.
Kelompok usaha ini melihat potensi ekonomi pada Rumput Tike/Teki atau Purun Tikus meski awalnya dinilai sebagai tanaman pengganggu.
BACA JUGA
Kerupuk Miskin di Goreng Menggunakan Pasir? Ini Cara dan Resepnya
Mencicipi 5 Kuliner Khas Indramayu saat Melintas di Jalan Pantura
Dikemas Modern dengan Tetap Pertahankan Cita Rasa Tradisional
Meski menggunakan bahan baku lokal dan cara pengolahan sederhana, keripik tike PINKE berhasil menembus pasar modern.
Produk ini menjadi bukti nyata pemberdayaan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam sekitar.
KUPPAS BESTARI menegaskan, proses pembuatannya memang tradisional, tetapi untuk kemasan dan pemasarannya sudah mengikuti standar modern.
Keberadaan keripik tike ini tidak hanya menyuguhkan alternatif camilan sehat, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi perempuan-perempuan di Desa Jumbleng.
(Aak)