BANDUNG, TEOPONGMEDIA.ID — Ketahui daftar enam miliarder penyokong dana kampanye Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris untuk Pemilu Presiden AS 6 November 2024 mendatang.
Seiring mundurnya Joe Biden dari pencalonan Presiden AS, seketika popularitas Kamala Harris melonjak tajama, yang tentu menjadi nafas baru bagi Partai Demokrat.
Kamala Haris bahkan menjadi kandidat terkuat pesaing berat Donald Trump yang diusung Partai Republik. Rakyat AS yang anti Trump pun punya semangat baru untuk Pemilu AS 2024.
Lebih dari $200 juta atau Rp3,2 Triliun telah terkumpul untuk penguatan kampanye Kamala Harris. Padahal Harris belum secara resmi dinyatakan sebagai calon dari Partai Demokrat.
Reuters, Minggu (29/7/2024), melaporkan, dana kampanye yang didapat Harris terus mengejar Trump. Sebagai perbandingan, pada awal Juli Trump telah mengumpulkan US$ 331 juta (Rp 5,4 triliun).
Terhitung dari April hingga Juni Trump telah mengantongi US$ 284,9 juta atau Rp 4,6 triliun dalam bentuk uang tunai.
Miliarder terkenal seperti Elon Musk, Bill Ackman dan CEO JP Morgan mendukung kampanye Donald Trump untuk masa jabatan kedua. Namun, Harris pun memiliki banyak kolega di posisi tinggi dengan dana selangit.
“Dalam seminggu sejak kami mulai, @KamalaHarris telah mengumpulkan US$200 juta dolar. 66% dari jumlah itu berasal dari donatur baru. Kami telah mendaftarkan 170.000 relawan baru,” tulis wakil manajer kampanye Harris, Rob Flaherty, di X, Minggu, dikutip Senin (29/7/2024).
BACA JUGA: Terus Ungguli Trump, Dana Kampanye Kamala Harris Tembus Rp3,2 Triliun!
Berikut 6 Miliarder Penyokong dana kampanye Kamala Harris:
1. Reed Hastings
Mengutip NewsNation, salah satu pendiri dan Kepala Eksekutif Netflix, Hastings, mengungkapkan bahwa dirinya telah menyumbangkan $7 juta atau lebih dari Rp113 Miliar untuk kampanye Harris awal pekan ini.
Hastings mengakui, bahwa dana tersebut adalah sumbangan terbesar yang pernah ia berikan kepada politisi mana pun.
“Setelah perdebatan yang menyedihkan, kami kembali beraksi,” kata Hastings.
2. Reid Hoffman
Hoffman, salah seorang pendiri LinkedIn telah mendukung Harris tetapi sudah lama menjadi donor Demokrat sebelum pelantikannya yang segera terjadi. Hoffman telah menjelaskan di CNN alasan diirnya mendukung Harris menjelang pemilihan 2024.
Hoffman telah menyumbang untuk perjuangan Biden-Harris sebesar $923.000 pada bulan Januari — hingga mencapai $1,7 juta (Rp27,6 Miliar).
3. George dan Alex Soros
Alex Soros mengunggah pesan dukungan melalui akun X pekan lalu, disertai foto dirinya dan Harris yang sedang bergandengan tangan.
“Sudah saatnya bagi kita semua untuk bersatu di sekitar Kamala Harris dan mengalahkan Donald Trump. Dia adalah kandidat terbaik dan paling berkualitas yang kita miliki. Hiduplah Impian Amerika!” tulis Alex.
4. Melinda French Gates
Mantan istri Bill Gates mendukung Wakil Presiden Harris serta menyatakan bahwa ia telah berkontribusi pada kampanyenya. French Gates mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya dia secara terbuka mendukung seorang kandidat.
“Saya bangga mendukung Wakil Presiden Harris. Selama bertahun-tahun di Gedung Putih, dia telah membuktikan bahwa dia tahu cara memimpin melalui krisis sambil mendorong perubahan yang kita butuhkan,” tulis French Gates di X Senin lalu.
“Saya ingin dia berjuang untuk negara kita selama empat tahun ke depan.”
5. Sheryl Sandberg
Mantan COO Meta telah mendukung Harris, mengeluarkan pernyataan positif di Instagram Senin lalu, meskipun tidak jelas apakah dia telah, atau akan, menyumbang untuk kampanyenya.
“Wakil Presiden @kamalaharris telah membuat sejarah sekali – menjadi wanita kulit hitam dan Asia Selatan pertama yang memegang jabatannya, dan dia akan melakukannya lagi pada bulan November,” tulis Sandberg .
“Dia adalah pemimpin yang berbakat, pendukung hak aborsi yang gigih, dan kandidat terkuat untuk memimpin negara kita maju.”
6. Vinod Khosla
Kapitalis ventura itu menyerukan konvensi terbuka setelah Presiden Biden memutuskan mundur, tetapi sehari kemudian, menyerukan agar Demokrat bersatu di belakang Harris.
“Saatnya bagi semua orang yang bukan MAGA untuk bersatu demi @KamalaHarris untuk mengalahkan Trump dan menyelamatkan demokrasi kita, menolak nilai-nilai yang buruk, menolak Proyek 2025 dan kediktatoran yang dicintai Trump, sembari tetap menjadi warga dunia yang baik,” tulis Khosla Senin lalu di X.
(Aak)
