BANDUNG,TM.ID: Setelah berhasil mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, gelandang Persib Bandung, Marc Klok mengungkapkan isi hatinya.
Dia mengaku perasaannya terlalu abstrak untuk diungkapkan karena ada perasaan sedih sekaligus bangga.
Perasaan bangga itu diungkapkan Marc Klok tak lain karena mampu mengantarkan Timnas meraih targetnya dengan menembus babak 16 besar dan menjadi bagian dari sejarah baru Indonesia di ajang Piala Asia. Baginya ini merupakan pengalaman berharga bagi karir dan masa depannya sebagai pesepakbola profesional.
Namun hal sedihnya ialah, target besar Marc Klok di ajang tersebut terbilang tak berjalan mulus karena jarang mendapatkan kesempatan bermain dari Shin Tae-yong. Ia hanya sekali tampil di laga kontra Irak, itupun masuk dari bangku cadangan usai menggantikan Ivar Jenner di menit 76′.
“Secara pribadi saya juga belajar tentang mendukung teman setim. Saya bermain dalam satu pertandingan, hanya 15 menit dan tentu saya merasa sedih akan hal itu. Karena saya punya ekspektasi dan harapan yang berbeda,” ungkap Klok kepada awak media.
Meski sedih, ia rupanya mendapatkan hikmah luar biasa dengan cara memberi dukungan kepada semua pemain dari luar lapangan. Ia juga belajar menerima keadaan, dimana tenaga pemain lain jauh lebih dibutuhkan demi menjalankan organisasi permainan sekaligus menjaga nama baik bangsa di mata dunia.
“Tapi kalian tahu sepakbola itu bukan hal yang glamor dan berkilau, pelatih membuat keputusan dan saya harus menerima kepusatannya, saya pemain profesional. Ketika menang anda bisa senyum dan ketika kalah bisa saja tidak tersenyum, tetapi harus tetap menyemangati rekan satu tim,” ujar eks pemain PSM dan Persija tersebut.
Dari situasi tersebut, eks pemain FC Utrecht itu juga perlu menunjukan profesionalitasnya terhadap semua pemain. Sehingga keutuhan tim tetap terjaga dan ia akan tetap menghormati setiap keputusan pelatih kepala dalam menentukan komposisi pemain di setiap pertandingan.
“Anda harus menjadi sosok yang paling profesional untuk rekan-rekan setim. Saya berada dalam situasi saya tidak bermain tapi di waktu yang bersamaan ini merupakan bagian dari sepakbola. Ini jadi pelajaran bagi say,” tutupnya.
(RF/Masnur)