CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Bupati Cirebon, Imron, secara resmi meluncurkan program “Cireng” (Cirebon Eman Ning Mimi) di Pendopo Kabupaten pada Jumat (11/4/2025).
Program ini merupakan implementasi kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengajak setiap daerah mengangkat masyarakat kurang mampu, khususnya lansia perempuan, sebagai orang tua asuh.
“Ini hasil koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat. Setiap daerah bisa menamakan program sesuai kearifan lokal. Di Sunda disebut ‘Nyaah ka Indung’, sementara kami memilih nama ‘Eman Ning Mimi’ yang berarti ‘sayang kepada nenek’ dalam bahasa Cirebon,” jelas Imron dalam laman resmi Pemerintah Kabupaten Cirebon, dikutip Senin (14/4/2025).
Program ini menargetkan 1.000 lansia perempuan berusia 55+ tahun yang belum menerima bantuan sosial, dengan melibatkan pejabat daerah, kepala sekolah, dan ASN sebagai orang tua asuh.
Setiap peserta diwajibkan memberikan bantuan rutin bulanan berupa 10 kg beras atau uang tunai sesuai kemampuan. Namun, Imron menekankan bahwa aspek terpenting adalah pendampingan secara berkelanjutan.
“Kita tidak hanya memberi bantuan, tapi juga membina pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah masalah seperti stunting pada generasi penerus mereka,” tegasnya.
Untuk memastikan program berjalan efektif, Pemerintah Kabupaten Cirebon menerapkan sistem pelaporan berkala. Setiap camat, kepala dinas, dan pejabat terkait wajib melaporkan perkembangan lansia yang diasuh.
“Jika ada kelalaian, akan diberikan teguran resmi. Ini program kemanusiaan, jadi kami ingin semua pihak bekerja dengan kesadaran dan tanggung jawab,” tambah Imron.
Program ini tidak hanya berfokus pada bantuan materi, tetapi juga membangun ikatan emosional antara orang tua asuh dengan lansia.
Langkah ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat sekitar 170.000 lansia terlantar di Kabupaten Cirebon.
Dengan pendekatan holistik, Pemkab berharap dapat meningkatkan kesejahteraan lansia sekaligus memperkuat nilai gotong royong di masyarakat.
Ke depan, program ini akan diperluas dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat, termasuk swasta dan organisasi sosial.
“Kami ingin ‘Eman Ning Mimi’ menjadi gerakan kolektif yang menumbuhkan kepedulian terhadap lansia di seluruh wilayah Cirebon,” kata Bupati Imron.
BACA JUGA
71 Warga Dapat Layanan Kesehatan Gratis dari Polresta Cirebon
Masalah Darurat? Ini 4 Kanal Layanan Pengaduan Pemkab Purwakarta
Pendampingan Holistik: Dari Materi hingga Kesehatan
Selain bantuan finansial, program Cireng juga menekankan pendampingan emosional dan pembinaan pola hidup bersih.
“Kita tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga memastikan mereka hidup sehat dan tidak terabaikan,” tegas Imron.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, menambahkan bahwa program ini dirancang dengan mengedepankan nilai budaya lokal dan gotong royong.
Penerima manfaat diprioritaskan bagi lansia perempuan yang hidup sendiri dan belum pernah mendapat bantuan pemerintah.
“ASN tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga diharapkan rutin mengunjungi dan mendokumentasikan kisah hidup mereka,” kata Eni.
Ke depan, program ini akan diperluas dengan melibatkan kepala desa, swasta, dan masyarakat umum.
“Bahkan eselon IV pun wajib berpartisipasi,” tandasnya.
Dengan pendekatan holistik ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap dapat meningkatkan kesejahteraan lansia sekaligus memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat.
(Aak)