CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Gelaran Festival Kuliner Jalur Rempah (FKJR) 2025 kembali menyemarakkan Kota Cirebon selama tiga hari (17-19/7) di Gedung DPRD dan sekitarnya. Festival ini menjadi ajang selebrasi warisan, identitas, dan ketahanan budaya Cirebon.
FKJR 2025 Mengusung tema “Wastra Nusantara”, event tahunan ini menjadi ajang revitalisasi warisan kuliner sekaligus penguatan ekonomi kreatif berbasis lokal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Sukmanjaya menekankan makna historis Festival Kuliner Jalur Rempah 2025 ini.
“Cirebon pernah menjadi pusat perdagangan rempah dunia. FKJR adalah cara kami merawat memori kolektif tersebut,” kata Agus dalam keterangan resmi, dikutip Senin (21/7).
Festival kali ini menawarkan pengalaman multirasam mulai dari bazar 50 UMKM kuliner tradisional, lomba foto-video, pagelaran seni, hingga workshop melukis topeng.
“Kami sengaja memadukan unsur gastronomi dengan seni budaya untuk menciptakan ekosistem kreatif yang utuh,” tambah Agus.
Wali Kota Cirebon Effendi Edo dalam sambutannya menyatakan FKJR 2025 merupakan implementasi visi SETARA BERKELANJUTAN Pemkot.
“Ini bukan sekadar pameran kuliner, tapi gerakan kebudayaan yang mengangkat identitas kota pelabuhan,” tegasnya.
Data Dinas Kebudayaan mencatat animo masyarakat meningkat signifikan dibanding tahun lalu. Sebanyak 150 pelaku UMKM terlibat dengan estimasi kunjungan mencapai 15.000 orang.
Menurutnya, festival semacam ini penting untuk mengedukasi generasi muda tentang kontribusi Cirebon dalam jalur rempah dunia.
BACA JUGA
Khidmatnya Maca Babad Cirebon di Keraton Kanoman: Warisan Budaya yang Relevan di Era Modern
Festival Desa Wisata 2025 Nostalgia Bareng Budaya dan Kuliner Asli Bogor
Masyarakat menyambut antusias even tersebut. Bahkan banyak pengunjung yang datang dari luar Cirebon seperti dari Kabupaten Kuningan yang penasaran mencicipi kuliner khas Cirebon yang legendaris.
FKJR 2025 ditutup dengan pagelaran kolosal “Gita Bahari Nusantara” yang menampilkan 200 penari dan musisi lokal.
(Aak)