BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sekolah rakyat merupakan sekolah berasrama yang 100 persen gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin. Nantinya sekolah ini terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Tidak ada tes akademik dalam proses seleksi calon siswa program Sekolah Rakyat.
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 8 Tahun 2025, program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Calon siswa sasaran Sekolah Rakyat ditentukan dengan basis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Anggota DPRD Fraksi PDIP Provinsi Jawa Barat, Christin Novalia Simanjutak ikut berdiskusi mengenai program ini di Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
“Pada dasarnya program ini berperan sebagai agen perubahan pada setiap keluarga miskin melalui pendidikan berkualitas guna memutus transmisi kemiskinan dengan sistem asrama,” kata Christin Novalia Simanjutak di Kemenos pada Selasa (06/5/2025).
Menurutnya, Sekolah Rakyat dirancang untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka masa depan yang lebih cerah.
“Oleh karena itu hal yang paling dasar yang perlu kita awasi adalah bahwa MURID dari sekolah rakyat ini nantinya HARUS merupakan mereka anak dari kalangan MISKIN EKSTREM,” lanjutnya.
Baca Juga:
Lahan Belum Memadai, Kota Bandung Tetap Operasikan Sekolah Rakyat Juli Ini
Christin Novalia Simanjutak, Fraksi PDIP Jabar Ikut Hadiri Rapat Paripurna
Maka dari itu pemerintah harus teliti saat memilih murid yang akan dimasukan ke Sekolah Rakyat. Murid tersebut harus berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.
“Banyak aduan tentang bansos tidak tepat sasaran, hal itu tidak boleh terjadi lagi pada program ini,” tegas Christin Novalia Simanjutak.
Agar tidak seperti bansos yang tidak tepat sasaran maka harus teliti dan selektif jika nanti akan menjalankan program ini.
“Dan yang terpenting, mari kita dukung bersama agar program Pemerintahan Bapak Prabowo dan Bapak Gibran ini nantinya dapat betul-betul terealisasi dengan baik” tutupnya.
(Kaje)