BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pecatur muda Indonesia, Shafira Devi Herfesa, mencetak sejarah dengan lolos ke ajang Piala Dunia Catur 2025 usai menumbangkan salah satu unggulan Asia dalam kejuaraan zona.
Siswi kelas X ini sukses mengalahkan Woman GrandMaster (WGM) Turmunkh Munkhzul dalam babak penentuan kejuaraan Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 kategori putri, yang berlangsung di Mongolia, Mei lalu. Kemenangan tersebut memastikan langkahnya menuju panggung dunia: FIDE World Cup 2025 yang akan digelar pada 5–29 Juli di Batumi, Georgia.
Tak hanya menjadi tiket ke Piala Dunia, kemenangan ini juga mengantarkan Shafira pada perburuan gelar bergengsi: Woman GrandMaster (WGM). Saat ini, rating FIDE Shafira tercatat di angka 2167 hanya selisih 133 poin dari ambang batas gelar WGM, yaitu 2300.
Menang Atas Pecatur Berpengalaman Tanpa Rasa Tertekan
Turmunkh Munkhzul sendiri merupakan pecatur Mongolia bergelar WGM dengan elo rating 2301. Sementara saat itu, Shafira belum memiliki gelar apapun.
“Ya senang sih (bisa mengalahkan Turmunkh Munkhzul), soalnya itu babak penentuan juga buat juara,” ujar Shafira saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (10/6).
Meski berstatus underdog, Shafira tampil tanpa tekanan karena menganggap target utamanya telah tercapai lebih awal.
“Enggak (tertekan) karena target saya bukan lolos Piala Dunia, awalnya cuma mau dapat Woman FIDE Master tapi udah tercapai waktu itu (lawan Turmunkh), jadi ya udah mainnya santai aja,” tambahnya.
Dalam laga tersebut, Shafira menggunakan strategi pembukaan Ruy Lopez: Morphy Defense Exchange Variation dan menang meyakinkan dengan keunggulan satu perwira Gajah, menghentikan perlawanan lawan di langkah ke-44.
Langkah Selanjutnya, Fokus Latihan di Pelatnas
Saat ini, Shafira tengah bergabung dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Bekasi, Jawa Barat. Di sana, ia berlatih bersama dua mentor sekaligus, yakni Grand Master (GM) Susanto Megaranto dan International Master (IM) Tirta Chandra Purnama.
Fokus utama latihan meliputi sparring, pembekalan strategi, dan peningkatan ketahanan bermain dalam tekanan modal penting untuk menghadapi para pecatur elite dunia di Batumi nanti.
Bagi Shafira, pencapaian ini bukan hanya soal prestasi pribadi, tapi juga menjadi momentum untuk menginspirasi pecatur muda lainnya di Indonesia.
BACA JUGA:
Mahasiswa ITB Raih Juara 1 International Case Competition (I-Cast) 2024
Mahasiswa UNIBI Raih Juara 2 Kompetisi Fotografi International Competition WINACTION
Dengan usia baru 17 tahun dan pengalaman internasional yang mulai terbentuk, Shafira Devi Herfesa kini menjadi salah satu harapan baru Indonesia di kancah catur dunia.
(Haqi/_Usk)