Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Bisa Buat Barang Beranak Pinak

Penulis: Raidi Rahman

Kisah Abu Nawas
Ilustrasi (Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Abu nawas memang diakui banyak orang memiliki otak yang sangat cerdas. Sebuah kisah menceritakan Abu Nawas dengan mampu membuat barang beranak pinak dapat memberikan pelajaran bagi seorang konglomerat pelit dan tamak.

Suatu hari Abu Nawas sedang beristirahat di depan rumahnya sambil melamun. Maklum uang nya sudah habis, sementara ia belum membeli kebutuhan sehari hari. Ia sudah tidak memiliki stok makanan.

Abu Nawas melamun sambil memandang sebuah rumah besar dan mewah tidak jauh dari rumahnya. “Sepertinya enak jadi orang kaya…” ucap Abu Nawas.

Namun Abu Nawas adalah orang selalu bersyukur. Tidak seperti sang konglomerat pemilik rumah besar itu.

Sebagai seorang konglomerat, tentunya dia memiliki harta yang berlimpah. Bisnisnya ada dimana mana, dan banyak warga sekitar kampung Abu Nawas bekerja pada orang itu. Bahkan Abu Nawas pun pernah bekerja pada orang tersebut.

Bukan pekerjaan yang menyenangkan bila berurusan dengan konglomerat itu. Sepengalaman Abu Nawas, para pekerja hanyalah diperas tenaganya. Semua bekerja keras sepanjang hari namun dibayar upah yang tidak seberapa.

Selain pelit si konglomerat juga punya sifat yang tamak. Bila ada yang meminjam uang padanya, dia akan meminta bunga yang sangat besar. Banyak orang yang terjerat dan tak mampu mebayar pinjamannya sampai sampai harus menjual rumah.

“Aku tak akan pernah meminjam pada nya, sangat mengerikan jika aku terjerat” ucap Abu Nawas dalam hati. Abu Nawas sempat terpikir untuk meminjam pada konglomerat itu namun mengurungkan niat.

Namun Abu Nawas terpikirkan suatu hal. “Bagaimana jika aku bisa mendapatkan uang darinya tanpa aku harus mengembalikan?” pikir Abu Nawas sambil senyum senyum sendiri.

Abu Nawas Bisa Buat Barang Beranak

Seminggu berlalu, tiba tiba sebuah rumor tentang Abu Nawas beredar. Siapapun yang meminjamkan sesuatu pada Abu Nawas, barang itu akan Kembali berkali kali lipat. Abu Nawas dirumorkan memiliki kesaktian yang dapat membuat benda benda itu beranak pinak dan menjadi berlipat ganda.

Si Konglomerat yang mendengar rumor itu pun penasaran. Ia pun mengundang Abu Nawas ke rumahnya.

Sore harinya Abu Nawas pun langsung datang. “Apa yang kau butuhkan dariku? Tanya Abu Nawas.

“Adakah sesuatu yang bisa aku pinjamkan padamu, barangkali untuk membantu kebutuhan sehari hari di rumah mu” si konglomerat bertanya.

“Hmm.. sepertinya aku membutuhkan telur, apakah aku bisa meminjam 5 butir telur?” jawab Abu Nawas.

“Baiklah jika, akan ku berikan padamu” jawab si konglomerat. Padahal sebenarnya si konglomerat sedang ingin menguji kebenaran rumor yang beredar.

Ia pun memberikan 5 butir telur pada Abu Nawas. “Berapa banyak telur yang akan aku dapatkan” pikir si konglomerat dalam hati.

Tiga hari berlalu, Abu Nawas pun Kembali untuk mengembalikan telur yang ia pinjam pada si konglomerat. Si konglomerat pun terkejut ketika Abu Nawas mengembalikan 15 butir telur.

“Abu Nawas benar benar sakti” pikir si konglomerat. Ia begitu senang dan menawarkan Abu Nawas pinjaman lagi.

“Sekarang apakah kau akan meminjam hal lain Abu Nawas?” tanya si konglomerat.

“Sebetulanya aku sedang membutuhkan 2 buah piring tembikar” jawab Abu Nawas.

Si konglomerat pun meminjamkan 2 piring tembikar nya, dan berharap piring itu menjadi banyak.

Keesokan harinya, Abu Nawas mengembalikan piring itu. Abu Nawas mengembalikan sebanyak 3 piring pada si konglomerat.

Meskpiun tidak sesuai harapan, si konglomerat masih yakin bahwa Abu Nawas memang benar benar dapat membuat barang beranak pinak.

“Bisa jadi piring ini hanya ingin memiliki anak tunggal” pikir si konglomerat dalam hati.

Ketamakan Sang Konglomerat

“Kau memang sakti seperti rumor yang beredar Abu Nawas, kau bisa membuat barang beranak pinak” kata si konglomerat memuji Abu Nawas.

Si konglomerat pun mulai serakah. Ia pun memberikan Abu Nawas uang 1000 dinar. Uang 1000 dinar adalah unag yang sangat besar, ini bisa mencukupi kebutuhan 100 karyawan selama 1 bulan.

“Aku ingin menitipkan 1.000 dinar ini, apakah kau bisa membuatnya beranak pinak?” tanya si konglomerat.

“tergantung keadaan” jawab Abu Nawas.

Si konglomerat pun menaruh harapan pada Abu Nawas. Ia berharap uang itu bisa beranak  menjadi berkali lipat saat Abu Nawas Kembali padanya.

Satu minggu berlalu, namun belum ada kabar dari Abu Nawas. “Sudah cukup lama belum ada kabar adri Abu Nawas. Sepertinya uang itu menghasilkan anak yang banyak, makanya lama” pikir si konglomerat.

Namun sudah satu bulan belum ada kabar dari Abu Nawas. Si konglomerat pun mulai khawatir pada uang nya. Dia pun mendatangi Abu Nawas bersama pengawal pribadinya.

BACA JUGA:

Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Menemukan Doa Minta Jodoh yang Manjur, Bisa Ditiru!

Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Sakti, Bayar Makanan Hanya dengan Suara Uang Receh

Si konglomerat pun menggedor rumah Abu Nawas

“Hei Abu Nawas, keluar kau” si konglomerat berteriak. Abu Nawas pun keluar dari rumahnya.

“Ada apa kau berteriak di depan rumah ku” tanya Abu Nawas.

“Mana uang 1.000 dinar yang ku titipkan padamu? Kau bilang uang itu bisa beranak pinak” tanya si konglomerat. “Jangan jangan kau menipu ku ya?”

Abu Nawas pun menjawab dengan tenang. “sayang sekali, uang itu tidak berhasil beranak pinak. Uang itu gagal dalam persalinan dan meninggal” jawab Abu Nawas.

“Kau gila ya, bagaimana uang bisa meninggal” si konglomerat marah. “Kau sudah menipu ku, pengawal bawa dia ke pengadilan sekarang juga” perintah si konglomerat pada pengawalnya.

Abu Nawas pun di seret ke pengadilan. Si konglomerat pun menjelaskan kejadian penipuan yang di alaminya pada sang hakim.

“Apakah kau ada pembelaan Abu Nawas?” tanya sang hakim

Abu Nawas pun menjawab “wahai tuan hakim, sesuatu yang bisa beranak, ia juga bisa mati.”

Sang hakim yang mendengar kalimat Abu Nawas pun tertawa mendengar penjelasan logis Abu Nawas. Abu Nawas pun dinyatakan tidak bersalah. Si konglomerat pun tidak bisa meminta uang 1.000 dinar nya kembali karena telah dinyatakan meninggal.

 

(Raidi/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pulau Enggano Terisolir
Pulau Enggano Terisolir, KKP Siapkan Kapal Orca Hingga Pesawat
Iga_Swiatek_-_United_Cup_2025_-_Day_6-DSC_3084
Menang Lawan Azarenka, Iga Swiatek Bukukan Kemenangan ke-300
Fikri-Daniel-di-Kejuaraan-Badminton-Beregu-Campuran-Asia-2025-1
Gagal di Turnamen Besar, PBSI Soroti Mentalitas Atlet Pelatnas
Satgas PASTI Daerah Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan dan Penawaran Investasi Tanpa Izin
Satgas PASTI Daerah Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan dan Penawaran Investasi Tanpa Izin
Guru dan murid wajib UKBI
Kepala Badan Bahasa: Guru dan Murid Wajib Tes UKBI
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Ekonomi Global Penuh Tantangan, Ekonom: Tak Perlu Khawatir Nilai Tukar, Asal Pangan dan Energi Aman

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!

5

Perkuat Kolaborasi, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Gelar Gathering Bersama Agen PERISAI
Headline
Ridwan Kamil Gugat Lisa Mariana
Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!
Prostitusi online
Aparat Gabungan Grebek Kontrakan Prostitusi Online di Cibinong, 15 Orang Ditangkap

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.