BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Koordinator Bidang Perkonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah sedang menyiapkan sejumlah paket stimulus ekonomi, mencakup berbagai program untuk fresh graduate hingga pengemudi ojek online (ojol).
“Kita membahas terkait dengan paket ekonomi yang diminta oleh Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk segera disiapkan,” ujar Airlangga, Jumat (12/9/2025) seperti dilansir dari Antara.
Secara keseluruhan, terdapat delapan program utama plus empat program tambahan dalam paket stimulus yang akan digulirkan hingga akhir tahun. Meskipun begitu Arilangga belum merinci seluruh paket stimulus tersebut.
Adapun beberapa paket stimulus yang telah disampaikan oleh Menko Perekonomian antara lain:
Pertama, program magang berbayar bagi fresh graduate.
Pemerintah akan mendorong program untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memperluas keterimaan atau kesempatan magang bagi mahasiswa yang baru lulus.
Dengan program ini, perusahaan diharapkan dapat menyediakan tempat magang berbayar selama enam bulan, bagi para lulusan baru agar lebih siap memasuki dunia kerja.
Kedua, memperluas insentif pajak ditanggung pemerintah (DTP).
Pemerintah akan memperluas insentif DTP untuk pekerja di sektor lainnya, termasuk di sektor Hoteca (Hotel, Restaurant, dan Cafe/Catering) atau pariwisata.
Saat ini, insentif pembebasan pajak DTP hanya berlaku untuk buruh di sektor padat karya dengan gaji di bawah Rp10 juta per bulan.
Ketiga, melanjutkan rogram bantuan pangan beras.
Pemerintah akan melanjutkan program bansos beras 10 kg selama empat bulan kedepan atau hingga akhir tahun 2025.
Baca Juga:
Bansos Beras Dilanjut Hingga Akhir Tahun, Pemerintah Siapkan Rp13,9 T
Keempat, program BPJS Ketenagakerjaan untuk pengemudi ojol.
Pemerintah akan memberikan sejumlah fasilitas bagi pekerja lepas atau pekerja mitra seperti ojek online (ojol) meliputi jaminan kecelakaan kerja alias Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), serta Jaminan Kematian (JKM) yang terakumulasi dalam BPJS Ketenagakerjaan.
Sesuai dengan ketentuan yang sudah ada, pemerintah akan menanggung sebagian atau 50% bayaran untuk ketiga program tersebut.
Kelima, program BPJS Ketenagakerjaan untuk fasilitas perumahan, renovasi, dan kepemilikan rumah.
Keenam, program cash for work atau percepatan pencairan anggaran padat karya di sektor perhubungan dan sektor perumahan.
Arilangga mengungkapkan, saat ini stimulus ekonomi 8+4 ini tengah dibahas dengan kementerian terkait, termasuk dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk membahas kesiapan anggaran.
Untuk itu, ia belum menyampaikan terkait besaran anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai program stimulus tersebut.
“Nanti kita sedang siapkan. Kita akan rapatkan hari Senin (15 September 2025) dan total nilainya akan kita fixkan. Sudah ada semua tapi nanti kita ini,” tandasnya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan anggaran untuk melaksanakan program stimulus ekonomi ini. Ia menekankan bahwa anggaran akan dialokasikan dari pos-pos belanja yang selama ini tidak efektif atau lambat realisasinya.
“Pos anggarannya kan bisa digeser-geser ya. Kan kita bisa prediksi mana yang enggak terserap sampai akhir tahun, itu akan kita geser ke tempat yang lebih siap,” ujar Purbaya.
(Raidi/_Usk)