BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah unggahan menghebohkan media sosial X dan Facebook, memperlihatkan foto yang disebut-sebut terjadi di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Dalam gambar tersebut tampak situasi mencekam asap pekat mengepul, alat berat terbakar, dan sebuah helikopter terbang rendah di lokasi yang diklaim sebagai area pertambangan.
Narasi yang menyertai unggahan tersebut menambah ketegangan publik:
“Kejadian tadi jam 12:00 OTK masuk bakar Alat berat di ‘raja ampat’ info selanjutnya akan menyusul. Waktu papua Merdeka 08/06/2025”
Namun, benarkah foto yang viral itu berasal dari Raja Ampat? Atau ini hanya satu dari sekian banyak hoaks visual yang sering memicu kepanikan netizen?
Baca Juga:
Greenpeace Tuntut Pemerintah untuk Melindungi Ekosistem Raja Ampat dari Tambang Nikel
Gubernur Papua Barat Daya Siap Jaga Raja Ampat Sampai “Kiamat”
Cek Fakta Ungkap Lokasi Asli
Tim cek fakta melakukan penelusuran mendalam atas unggahan tersebut. Hasilnya gambar yang digunakan dalam unggahan ternyata identik dengan konten dari akun Facebook @PubliNordeste, sebuah media lokal di Kolombia. Unggahan aslinya berjudul: “Otoritas hancurkan mesin yang digunakan untuk pertambangan ilegal di Zaragoza, Antioquia”.
Dalam keterangan resmi dari unggahan tersebut dijelaskan bahwa Kepolisian Nasional Kolombia tengah melakukan operasi di sektor El Saltillo, yang terletak di Kota Zaragoza, Antioquia. Tujuan operasi ini adalah untuk menindak aktivitas pertambangan ilegal yang merusak lingkungan di kawasan timur laut wilayah tersebut.
Selama operasi berlangsung, aparat menghancurkan sejumlah alat berat yang digunakan untuk menambang secara ilegal. Pihak berwenang Kolombia menyebut kegiatan ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan serius, sehingga tindakan tegas perlu diambil.
Video selengkapnya penghancuran mesin yang dilakukan Polisi Kolombia dapat dilihat di sini.
Dengan kata lain, foto yang diklaim sebagai bukti peristiwa di Raja Ampat tidak sesuai fakta. Lokasi sebenarnya adalah di Kolombia, dan konteksnya pun berbeda jauh: ini adalah operasi resmi polisi, bukan aksi orang tak dikenal (OTK) membakar alat berat seperti dinarasikan dalam unggahan hoaks tersebut.
(Hafidah Rismayanti/Aak)