BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Beredarnya poster di media sosial yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan alternatif di Gedung Daerah, Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada 9 sampai 11 Oktober 2024, ternyata adalah hoaks setelah melakukan Cek Fakta.
Tim Cek Fakta Teropongmedia.id telah melakukan penelusuran dan memastikan informasi tersebut tidak benar. Poster tersebut pertama kali muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook @Ida Dayak Real.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Siak menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
“Sehubungan dengan beredarnya informasi yang menyatakan bahwa Ida Dayak akan hadir di Kabupaten Siak, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar,” tulis Diskominfo Siak di akun Instagram-nya.
Hal serupa juga disampaikan Kasat Intelkam Polres Siak AKP Hermanto. Dikutip dari Haluan Riau, ia menyebut poster pengobatan Ida Dayak di Siak merupakan penipuan.
Beberapa warga telah menjadi korban penipuan tersebut. Salah satunya adalah Aisyah, yang mengaku telah mentransfer uang pendaftaran setelah menghubungi nomor WhatsApp yang tertera di poster. Namun, ternyata tidak ada tindak lanjut dan nomor WhatsApp tersebut tidak bisa dihubungi lagi.
Modus penipuan yang menggunakan nama Ida Dayak ini memang sudah sering terjadi di berbagai wilayah.
Pelaku biasanya menyebarkan poster palsu yang mengklaim Ida Dayak akan melakukan pengobatan di suatu daerah.
Kemudian, mereka meminta calon pasien untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya pendaftaran.
BACA JUGA : Cek Fakta: Bansos Rp500 Ribu Tahun 2024 untuk 9 Juta Penerima?
Poster yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan di Kabupaten Siak pada 9 sampai 11 Oktober adalah hoaks.
Poster tersebut merupakan penipuan. Pelaku meminta korbannya untuk mentransfer sejumlah uang yang diklaim sebagai biaya pendaftaran.
Ida Dayak adalah seorang perempuan yang dikenal karena kemampuan pengobatan alternatifnya. Namun, banyak informasi yang beredar tentang dirinya yang tidak terverifikasi dan perlu diwaspadai.
(Hafidah Rismayanti/Usk)