BANGKALAN,TM.ID: Dinas Peternakan (Disnak) Pemkab Bangkalan, Jawa Timur memperketat pengiriman sapi dari luar Bangkalan ke daerahnya untuk mencegah virus Lumpy Skin Disease (LSD).
“LSD ini merupakan penyakit kulit infeksius yang bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae,” kata dokter hewan Disnak Pemkab Bangkalan, Ali Makki, Rabu (4/1/2023).
Dia mengatakan, di Bangkalan selama ini belum ditemukan adanya sapi dan kerbau yang terserang jenis virus itu. Hanya saja, di beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Sidoarjo dan Blitar, jenis virus ini sudah ada yang menyerang sapi warga.
BACA JUGA: Sepanjang 2022, Menkeu Tindak Barang Selundupan Senilai Rp22,40triliun
“Kami mengetahui ini berdasarkan hasil rapat koordinasi dokter hewan dinas se-Jawa Timur pada evaluasi akhir tahun 2022 beberapa waktu lalu,” katanya.
Karena itu, sambung Ali Makki yang juga Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnak Pemkab Bangkalan itu, pihaknya perlu melakukan antisipasi dan pencegahan agar virus LSD itu tidak menyerang sapi milik warga Bangkalan.
Ali menyebut, kriteria sapi yang terserang virus LSD, di antaranya terjadi kerusakan pada kulit sapi dan munculnya banyak benjolan pada kulit sapi yang terpapar itu.
Adapun masa inkubasi LSD pada inangnya sekitar 28 hari, lebih lama dari PMK selama 14 hari. LSD menular melalui perantara, seperti nyamuk, lalat dan jarum suntik.
“Jadi, penyebarannya melalui vektor (perantara), kontak tidak langsung,” katanya.
(Agung)