PRAYA,TM.ID : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat H Suardi mengatakan, pihaknya meluncurkan program My Darling untuk mendukung penurunan kasus stunting di wilayah tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan Presiden Jokowi.
“Program ini untuk mendukung penurunan kasus stunting 2024,” kata Suardi di Praya, Rabu (1/3/2023).
Program My Darling adalah mengedukasi masyarakat yang sadar lingkungan yang diintegrasikan dengan penuntasan stunting. Sehingga kegiatan ini melibatkan kader posyandu, pemerintah desa dan OPD terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat memanfaatkan makanan lokal untuk peningkatan gizi bagi ibu hamil dan bayi lahir.
“Warga kita berikan pelatihan dalam hal membuat masakan bergizi dari bahan makanan lokal. Program ini dimulai tahun ini dan difokuskan di Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut,” katanya.
Makanan bergizi tidak hanya dari dari buah-buahan, namun sayuran lokal jika diolah memiliki gizi yang baik dalam mendukung penurunan kasus stunting.
“Banyak sayur-sayuran yang bisa di olah menjadi makanan Ibu Hamil dan bayi lahir, memiliki gizi yang baik,” katanya.
Program ini sudah diterapkan di beberapa desa yang menjadi percontohan bagi desa lainnya, sehingga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa meningkatkan gizi makanan yang diberikan kepada ibu hamil dan bayi lahir.
“Kita ajarkan mereka membuat makanan bergizi dari ikan kerapu dan bisa diberikan ibu pada bayi lahir atau di bawah 2 Tahun,” katanya.
Ia mengatakan, kasus stunting di Lombok Tengah saat ini telah menurun menjadi 19 persen dari sebelumnya 20 persen 2022 dari prevalensi kasus stunting 2018 mencapai 30,05 persen.
“Kasus stunting di Lombok Tengah mencapai 18.680 balita dan ditargetkan bisa mencapai 14 persen di 2024 sesuai dengan program pemerintah pusat,” katanya.
(Budis)