BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan kiprah inovatifnya melalui program Belajar Bersama Komunitas (BBK) 6 tahun 2025. Dalam kegiatan yang berlangsung di Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, mereka memperkenalkan produk sabun cuci piring berbahan dasar kulit pisang sebagai solusi ramah lingkungan terhadap limbah organik rumah tangga.
Peluncuran sekaligus pelatihan pembuatan sabun digelar pada Kamis (24/7/2025) di Balai Desa Wadeng. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan produk, tetapi juga mengedukasi warga melalui demonstrasi proses pembuatan sabun, mulai dari ekstraksi sari kulit pisang, pencampuran bahan, hingga praktik mencuci peralatan dapur.
Greesta, perwakilan kelompok mahasiswa, menjelaskan bahwa gagasan tersebut berangkat dari kondisi lingkungan sekitar desa.
“Banyak warga yang menjual pisang goreng dan kulitnya dibuang begitu saja. Padahal, kulit pisang mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri alami,” terangnya, dikutip Rabu (30/7/2025).
Ia menambahkan, kandungan tersebut membuat kulit pisang layak dijadikan bahan utama sabun cuci piring yang aman, efektif, dan ramah lingkungan.
“Dengan bahan sederhana, masyarakat bisa mengolah limbah menjadi produk bermanfaat tanpa ketergantungan pada produk pabrikan,” tambahnya.
Inovasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ketua PKK Desa Wadeng, Amala Sholihah, menyebut kegiatan tersebut sangat membantu ibu-ibu di desanya. “Biasanya kami membeli sabun di toko. Sekarang, kami tahu cara membuatnya sendiri dari bahan alami,” ujarnya.
Apresiasi serupa datang dari Wahyuni, salah satu anggota PKK yang mengikuti pelatihan. Ia menilai inovasi ini tidak hanya ekonomis, tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan limbah organik.
Baca Juga:
PULSAR18: Inovasi Mahasiswa ITB Hadirkan Simulasi Aliran Darah Nyata tanpa Hewan Uji
Zalac Food Indonesia: Inovasi Mahasiswa UMY yang Bawa Salak Merapi Tembus Pasar Dunia
“Hasilnya bagus, sabunnya efektif. Semoga ibu-ibu bisa mempraktikkan ini di rumah,” harapnya.
Melalui program BBK ini, mahasiswa UNAIR berharap masyarakat dapat lebih mandiri sekaligus peduli terhadap lingkungan sekitar dengan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk berguna.
(Virdiya/_Usk)