Candi Cangkuang, Warisan Sejarah dan Keberagaman Budaya Jawa Barat

Penulis: Mahendra

Cangkuang
Foto: Dok.Arsip
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Candi Cangkuang, sebuah peninggalan bersejarah yang menghiasi Jawa Barat, terletak di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Bangunan ini merupakan satu-satunya candi Hindu yang ditemukan di tanah Sunda. Sebagai peninggalan berharga dari Kerajaan Galuh, Candi Cangkuang menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah dan kebudayaan di kawasan tersebut.

Meskipun memiliki akar Hindu yang kuat, Candi Cangkuang juga menjadi tempat yang sarat akan makna bagi masyarakat sekitar. Nama “Cangkuang” sendiri diambil dari nama tanaman pandan yang melimpah di sekitar makam Arief Muhammad.

Candi ini terletak dekat dengan makam Embah Dalem Arief Muhammad, seorang tokoh agama Islam yang dihormati sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang. Candi Cangkuang mencerminkan harmoni dan toleransi antaragama yang telah mewarnai sejarah kawasan tersebut.

Baca juga:Informasi Tiket Candi Borobudur Liburan Akhir Tahun Terbaru!

Sejarah penemuan Candi Cangkuang dimulai pada tahun 1966, ketika tim peneliti Harsoyo dan Uka Candrasasmita melakukan eksplorasi berdasarkan laporan Vorderman yang diterbitkan pada tahun 1893.

Dalam laporan tersebut, disebutkan adanya arca yang rusak serta makam leluhur Arief Muhammad di Leles. Diperkirakan, Candi ini merupakan peninggalan agama Hindu dari sekitar abad ke-8. Fungsi utama candi ini adalah sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa dan dewa-dewa lain dalam kepercayaan Hindu.

Proses pemugaran candi tersebut dimulai pada tahun 1974-1975, diikuti dengan rekonstruksi yang dilaksanakan setahun kemudian. Dalam proses pemugaran tersebut, batu-batu candi yang merupakan bagian penting dari struktur aslinya kembali ditemukan.

Candi ini berdiri di atas lahan persegi empat dengan ketinggian sekitar 2,49 meter, mencerminkan keindahan arsitektur Hindu kuno. Pintu masuk terletak di sisi utara, sementara sisi timur dilengkapi dengan tangga naik untuk memudahkan akses.

Candi ini bukan hanya sekedar bangunan bersejarah, tetapi juga simbol penting dari keberagaman budaya dan harmoni antaragama yang telah menjadi ciri khas Jawa Barat.

Keberadaannya mengingatkan kita akan pentingnya merawat dan memelihara warisan sejarah demi keberlangsungan pengetahuan dan identitas budaya bangsa.

 

(Mahendra/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Luna Maya
Luna Maya Ngaku Jarang Mandi dan Keramas, Netizen Berikan Reaksi Tak Terduga
Reza Rahadian
20 Tahun Berkarya, Reza Rahadian Tampil Beda di ArtJog 2025 
Tarif Listrik
CEK FAKTA: Tarif Listrik Nasional Naik Mulai Juli 2025?
Investasi Bandara Kertajati
Potensi Gak Jelas, Pemkab Majalengka Batalkan Investasi Rp150 M ke Bandara Kertajati
Pelecehan seksual Purwakarta
Kasus Pelecehan Seksual Guncang Purwakarta, Disdik Siapkan Surat Edaran Pengamanan Siswa
Berita Lainnya

1

Ketum Bomber Siap Dukung dan Jaga Kondusifitas Piala Presiden 2025

2

Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung

3

Harga BBM Pertamina, Shell Hingga Vivo Resmi Naik! Ini Daftarnya

4

Cek! Kisi-kisi Ujian Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

5

Apple Posting 'Ratoh Jaroe', Tarian Seribu Tangan Tradisi Aceh
Headline
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Tarian Aceh Ratoh Jaroe - Instagram Apple
Apple Posting 'Ratoh Jaroe', Tarian Seribu Tangan Tradisi Aceh
hamdan att meninggal
Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia, Tinggalkan Warisan Abadi
2f1b6297-de61-4066-87c5-c232ab77feb0
Hari Bhayangkara ke-79, Pemkot Bandung dan Polrestabes Sinergi Jaga Bandung Tetap Aman

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.