BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Perubahan aturan servis yang diterapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menuai pro dan kontra.
Aturan baru tersebut menekankan bahwa pemain tidak boleh berlama-lama saat melakukan servis. Jika terjadi penundaan yang tidak semestinya, baik server maupun penerima servis dapat dihukum oleh wasit.
Nova Armada, pelatih bulu tangkis nasional, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak aturan ini pada sejumlah pemain.
“Bagaimana jika beberapa pemain membutuhkan waktu tambahan? Tentu, beberapa juga menggunakannya sebagai trik untuk mendapatkan keuntungan, tetapi BWF tidak bisa begitu saja mengubah aturan karena itu,” kata Nova Armada, dikutip Minggu (22/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa keputusan penalti harus mempertimbangkan kondisi di lapangan dan tidak semata-mata berpatokan pada aturan tertulis.
BACA JUGA: Aturan Medis Baru BWF Jadi Polemik, Abaikan Keselamatan Pemain?
Detail Peraturan Baru dari BWF
Menurut Pasal 9.1.1 Hukum Bulu Tangkis:
- Penundaan Tidak Semestinya: Tidak ada pihak yang boleh menunda servis setelah server dan penerima sudah berada dalam posisi siap.
- Contoh Pelanggaran:
- Pemain yang mengangkat tangan sebagai tanda belum siap tetapi terus berulang.
- Berdiri dalam posisi siap namun tidak segera melakukan servis.
- Gerakan menyamping atau manipulasi waktu sebelum memukul kok.
Wasit berwenang memberikan peringatan hingga penalti jika ada pemain yang dinilai sengaja membuang waktu.
Nova juga menilai, perubahan ini dapat menimbulkan masalah, terutama bagi pemain yang memiliki kebiasaan tertentu sebelum servis.
Ada pemain yang membutuhkan waktu lebih lama untuk fokus, sementara yang lain mungkin memanfaatkan waktu tambahan sebagai strategi mental melawan lawan.
Namun, menurut Nova, menilai apakah tindakan tersebut layak dihukum atau tidak adalah tantangan tersendiri bagi wasit.
“Mereka harus melihat kondisi di lapangan sebelum memutuskan untuk menghukum pemain,” ujarnya.
Aturan Dasar Servis dalam Bulu Tangkis
Sebagai pengingat, berikut adalah aturan utama dalam melakukan servis:
- Shuttlecock di Bawah Pinggang: Shuttlecock harus berada di bawah tulang rusuk terendah saat dipukul.
- Posisi Kepala Raket: Kepala raket harus mengarah ke bawah, dan pemain harus memukul gabus shuttlecock terlebih dahulu.
- Posisi Pemain: Pemain harus berdiri di lapangan servis tanpa bergerak sebelum kok dipukul.
- Satu Kesempatan Servis: Setiap pemain hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan servis, baik dalam pertandingan tunggal maupun ganda.
Perubahan aturan ini bertujuan untuk mempercepat tempo permainan dan mencegah manipulasi waktu. Namun, pelatih dan pemain seperti Nova Armada merasa BWF perlu lebih fleksibel dalam penerapan aturan ini.
Pertimbangan kondisi nyata di lapangan dan konsistensi keputusan wasit akan menjadi kunci dalam implementasi aturan baru ini.
(Budis)