BANDUNG, TM.ID: Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiah mengatakan, potensi energi baru terbarukan (EBT) di Jawa Barat sangat melimpah dengan perhitungan mencapai 170,4 Gigawatt.
Namun sampai saat ini EBT tersebut belum sepenuhnya optimal, dan baru terhimpun potensi sebesar 0,6 Gigawatt dari 24 proyek energi.
“Potensi investasi sekitar Rp25,6 triliun. Ini adalah tantangan pendanaan investasinya sebab tidak mungkin semuanya menggunakan anggaran pemerintah,” ungkap Ai Saadiah dalam acara West Java Energy Forum (WJEF) di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).
Dengan demikian, tegas Ai, WJEF merupakan salah satu upaya untuk mencari jalan keluar atas berbagai masalah yang dihadapi dalam investasi EBT. Forum tersebut diharapkan dapat mengurai masalah yang ada untuk semakin menarik minat investasi EBT di Jabar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, Jabar kini dalam posisi terdepan impelementasi energi hijau. Namun dari sisi perbankan perlu ditingkatkan lagi dukungan pembiayaan hijau bagi investor EBT.
Menurut Erwin, WJEF merupakan forum yang sangat strategis sejalan dengan tindak lanjut KTT G20 dan Keketuaan ASEAN yang mendorong berbagai negara di seluruh dunia untuk mempercepat transisi energi serta mendorong terciptanya berbagai inovasi di bidang energi hijau guna menekan emisi karbon global dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Jawa Barat memiliki banyak potensi energi baru terbarukan seperti cadangan panas bumi yang melimpah, potensi sumber daya energi tenaga surya, angin, air, dan listrik yang perlu untuk semakin dioptimalkan,” ujar Erwin.
“Berbagai potensi energi baru terbarukan tersebut perlu untuk didukung dengan investasi dan pembiayaan hijau guna menciptakan bauran energi primer baru bagi Jawa Barat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ridwan Kamil: Jabar akan Punya PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara
(Aak)