BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Adanya pelemahan rupiah warga rela antri untuk membeli logam mulia untuk investasi paling aman dan jangka panjang untuk menghadapi perkembangan ekonomi dunia.
Harga jual emas melonjak sampai Rp 23.000 dari yang semula Rp 1.754.000 menjadi 1.770.000 per gram.
Dampak Melemahnya Rupiah Terhadap Harga Emas
Pelemahan nilai tukar rupiah berdampak langsung pada kenaikan harga emas di Indonesia, khususnya emas batangan seperti produk antam.
Karena harga emas dunia sudah tetap dalam dolar Amerika (USD). maka ketika nilai rupiah melemah terhadap dolar, otomatis harga emas dalam ruoiah akan meningkat.
Infografik ini juga menggambarkan dampak bagi investor kecil dan menengah, mereka membutuhkan dana lebih besar untuk membeli emas karena harganya naik.
Namun bagi yang sudah membeli emas sebelum pelemahan rupiah, ini jadi momen yang menguntungkan karena harga jual meningkat.
Di sisi lain, pembelian saat harga tinggi punya risiko jika rupiah menguat kembali.
Secara keseluruhan, infografik ini menyoroti pentingnya memahami hubungan antara nilai tukar dan harga komoditas global seperti emas, serta bagaimana masyarakat bisa lebih bijak dalam berinvestasi di tengah gejolak ekonomi./Budis
Kenapa Emas Jadi Pilihan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi?
Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, seperti melemahnya nilai tukar rupiah, inflasi yang tinggi, atau gejolak geopolitik global, masyarakat cenderung mencari instrumen investasi yang aman dan stabil.
Salah satu pilihan utama yang minatnya banyak hingga saat ini adalah emas.
Emas sebagai “Safe Haven Asset”
Istilah safe haven asset merujuk pada aset yang dianggap relatif aman saat terjadi tekanan ekonomi.
Selain itu emas telah membuktikan dirinya sebagai pelindung nilai (hedge) terhadap inflasi dan ketidakstabilan pasar selama berabad-abad.
Ketika nilai uang melemah atau pasar modal terguncang, harga emas justru cenderung naik karena permintaannya melonjak.
Emas tidak hanya jadi simbol kekayaan, tapi juga menjadi “tempat berlindung” saat aset-aset lain berisiko.
Karakteristik Emas yang Membuatnya Menarik
Ada beberapa alasan kenapa emas, khususnya emas fisik, tetap jadi pilihan populer dari taun ke taun:
Nilainya stabil dalam jangka panjang. Walau harga bisa naik-turun jangka pendek, emas cenderung mengalami apresiasi seiring waktu.
lalu tahan terhadap inflasi, ketika harga barang-barang naik dan daya beli uang menurun, nilai emas justru bisa naik mengikuti tekanan inflasi.
Selain itu mudah dicairkan, emas bisa dijual kapan saja, baik melalui butik Antam, toko emas, maupun platform online, ini membuat emas sangat likuid.
Tidak tergerus inflasi seperti uang tunai. Emas tidak akan “habis masa berlakunya” atau mengalami depresiasi nilai seperti uang kertas.
Risiko & Pertimbangan Investasi Emas
Walaupun emas sering disebut sebagai investasi paling aman, bukan berarti emas nggak punya risiko.
Apalagi kalau kondisi ekonomi mulai membaik, biasanya harga emas justru cenderung stagnan atau bahkan turun.
Karena saat situasi mulai stabil kayak inflasi menurun, suku bunga normal, atau nilai tukar menguat dan investor mulai beralih ke instrumen lain yang dianggap bisa kasih keuntungan lebih tinggi, misalnya saham atau properti.
Jadi, emas memang tetap aman secara nilai, tapi nggak selalu jadi pilihan terbaik kalau kamu pengin cari cuan cepat dalam jangka pendek.
Selain emas, ada juga pilihan investasi lain yang bisa kamu pertimbangkan.
Misalnya saham, cocok buat kamu yang siap ambil risiko dan cari pertumbuhan nilai jangka panjang atau reksa dana.
Selain itu ada juga deposito aman tapi return-nya nggak terlalu besar, dan properti buat yang punya modal lebih.
(Magang UKRI Ajeng/Budis)