BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Alun-Alun Sumedang menjadi saksi bisu prosesi sakral Kirab Panji dan Mahkota Kemaharajaan Sunda Tahun 2025 yang berlangsung meriah pada Minggu (27/4/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Dony Ahmad Munir yang dengan penuh khidmat menerima kedatangan para peserta kirab.
Panji yang berkibar dan mahkota yang dikirab bukan sekadar simbol kebanggaan Sumedang Larang sebagai penerus Kerajaan Pajajaran. Lebih dari itu, keduanya menjadi pengingat kuat akan jati diri Sumedang sebagai pusat peradaban, kemuliaan, dan keteladanan.
“Ini sebuah peristiwa yang harus dikenang. Sebab prosesi dulu ketika runtuhnya Pajajaran, Mahkota Binokasih diserahkan kepada Sumedang Larang dan Sumedang Larang penerus Pajajaran,” ungkap Bupati Dony Ahmad Munir mengutip dari sumedangkab, Senin (28/4/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Dony menegaskan pentingnya momentum ini bagi seluruh masyarakat Sumedang. Menurutnya, peristiwa bersejarah ini tak hanya layak dikenang. Tetapi juga harus menjadi inspirasi untuk meneruskan perjuangan dan menjaga warisan budaya leluhur.
“Di samping mengingatnya, dilanjutkan perjuangannya dan warisannya yang tidak hanya bentuk tradisi saja. Tapi bentuk nyata untuk melanjutkan menjaga warisan budaya ini dalam program pembangunan,” ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Kantongi Duit saat Tilang Pengendara di Cadas Pangeran, Bikin Malu Polres Sumedang!
Dedi Mulyadi Bakal Hadir di Sumedang! Ini Bocoran Lengkap Perayaan HUT ke-447
Makana Kirab
Kirab ini, menurut Dony, adalah sebuah napak tilas yang sarat makna. Ia mengingatkan, generasi masa kini tidak boleh tercerabut dari akar budayanya.
“Kemajuan tanpa budaya adalah kehilangan arah. Pembangunan tanpa karakter adalah kemajuan semu. Saya mengajak seluruh masyarakat, mari kita bangun Sumedang dengan akal dan hati, dengan teknologi dan tradisi, dengan semangat gotong royong dan kebanggaan akan warisan leluhur,” tutur Dony penuh semangat.
Lebih lanjut, Dony mengajak semua pihak untuk menjaga Panji dalam hati masing-masing, menjadikan Panji Kebajikan, Panji Ketulusan, Panji Keadilan, dan Panji Cinta Tanah Leluhur sebagai pedoman hidup.
“Besar harapan saya melalui kegiatan ini, selain untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga besar Keraton, Pemda dan masyarakat Sumedang, juga mampu menciptakan semangat kebersamaan dalam upaya membangun kembali filosofi populer yang pernah diucapkan seorang raja sekaligus pembesar kerajaan Prabu Tadjimalela yaitu Insun Medal Insun Madangan yang artinya ‘Kuring Lahir Pikeun Nyaangan’. Warga Sumedang harus bermanfaat bagi bangsa dan negara,” pesannya.
Kirab Panji dan Mahkota Kemaharajaan Sunda Tahun 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-447 Sumedang.
Kirab dimulai dari berbagai kecamatan seperti Darmaraja, Cisitu, Situraja, Ganeas, hingga Sumedang Utara, dan berakhir di Alun-Alun Sumedang.
Perjalanan panjang ini bahkan menapaki jejak dari Galuh Ciamis dan Pakuan Bogor, menandai nilai sejarah dan budaya yang kental dalam setiap langkah kirab.
Semangat membangun dengan tetap memegang teguh nilai budaya, itulah pesan yang ingin dibawa pulang oleh setiap warga Sumedang. Jadi, sudah siap ikut menjaga warisan leluhur kita?
(Hafidah Rismayanti/Usk)