BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan riset pengawetan pangan lewat teknologi iradiasi. Hal ini mendukung program Makan Bergizi Gratis alias MBG dan mencegah food loss.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti menyampaikan ada tiga komoditas yang diiradiasi yakni cabai, telur, dan bawang.
Ia menjelaskan, food loss terjadi karena banyak faktor, salah satunya hama dan kondisi penyimpanan. Food loss adalah hilangnya atau rusaknya makanan yang terjadi pada tahap produksi, pasca-panen, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi, sebelum mencapai konsumen akhir.
Food loss termasuk makanan yang tumpah, rusak atau kualitas menurun seperti layu akibat penanganan yang tidak tepat atau sistem yang tidak efisien di sepanjang rantai pasokan.
Baca Juga:
BGN: Distribusi MBG Tak Terdampak Demo Sepekan Ini
Semangka Tipis Menu MBG Sekolah Jadi Bahan Ngakak Siswa, Lho Alakadarnya?
“Beberapa alternatif telah dilakukan untuk memperpanjang umur simpan. Tetapi, dengan teknologi iradiasi ini berpotensi memiliki umur simpan yang lebih lama,” ujar dia dikutip dari keterangan pers, Selasa (2/9).
Iradiasi pangan adalah metode penyinaran terhadap pangan baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan pangan serta membebaskan dari jasad renik patogen.
Dikutip dari laman BPOM, iradiasi pangan merupakan proses yang aman dan telah disetujui oleh lebih kurang 50 negara di dunia. Cara ini telah diterapkan secara komersial selama puluhan tahun di Amerika Serikat, Jepang dan beberapa negara Eropa.
“Ada Codex standar untuk irradiated food dan beberapa komoditas yang terkait dengan komoditas cadangan pemerintah,” kata Yusra.
“Bapanas menyiapkan panduan penanganan pra-iradiasi, pasca-iradiasi, dan untuk BUMN pangan, sekiranya nanti dilakukan iradiasi untuk memperpanjang umur simpan pangan.” ungkapnya. (usamah kustiawan)