KAB BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama meminta para pemudik memperhatikan update peringatan dini cuaca.
“Update peringatan dini cuaca itu bisa dipantau melalui link BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), sehingga bisa diketahui peringatan dini potensi cuaca di Kabupaten Bandung,” ujarnya di Soreang, Rabu (2/4/2025).
Masyarakat pun bisa mengetahui prakiraan cuaca baik potensi turun hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang.
“Dengan adanya informasi peringatan dini cuaca itu, kita bisa meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca tersebut. Terutama bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik atau baik lebaran, supaya di perjalanan tetap aman dan nyaman,” ucapnya.
BACA JUGA:
BPBD Kabupaten Tasikmalaya Dirikan Posko di Titik Rawan Bencana
Pemkab Bandung Gelar Bazar Ramadhan 1446 H dan Operasi Pasar Murah
Dirinya mengemukakan tingkat potensi rawan banjir di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimenyan, Ciwidey, Ibun, Kertasari, Nagreg, Pangalengan, Paseh, Pasir Jambu, Rancabali, dan Rancaekek.
Potensi banjir lainnya berada di Kecamatan Arjasari, Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Cangkuang, Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimaung, Cimenyan, Ciparay, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ibun, Katapang, Kutawaringin, Majalaya, Margaasih, Margahayu, Nagreg, Pameungpeuk, Pangalengan, Paseh, Pasirjambu, Rancabali, Rancaekek, Solokanjeruk, dan Soreang.
Sementara potensi gerakan tanah di Kabupaten Bandung terletak di Kecamatan Arjasari dan Banjaran dengan potensi menengah-tinggi dan berpotensi banjir bandang, serta memicu aliran bahan rombakan.
Sedangkan di Kecamatan Baleendah, Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Ciparay, Kutawaringin, Margaasih, Nagreg, Pacet, Pameungpeuk, Pangalengan, Paseh dengan potensi gerakan tanah menengah-tinggi.
Kemudian di Kecamatan Cimaung, Cimenyan, Ibun, Kertasari, Majalaya, Pasirjambu, Rancabali, Soreang dengan potensi gerakan tanah menengah-tinggi dan berpotensi banjir bandang/aliran bahan rombakan.
Identifikasi jalur rawan bencana banjir yang dilalui para pemudik, yakni jalur utama antar kabupaten/kota, sering padat saat mudik.
“Jalur utama itu berpotensi terjadi kecelakaan, banjir, longsor, kepadatan lalu lintas. Kemudian daerah rawan banjir yaitu di jalur nasional Bandung-Garut, Nagreg dan Kawasan Dayeuhkolot, selain daerah Bojongsoang dan Baleendah,” ungkapnya.
Namun perlu diketahui pula, di kawasan jalan nasional Bandung-Garut kerap terjadi banjir dan angin kencang. Begitu juga di Jalan Rancaekek-Nagreg (area PT Kahatex Rancaekek).
Jalan nasional Bandung-Garut rawan longsor, tepatnya di Jalan Rancaekek-Nagreg (area Lembah Nagreg Heritage dan Lingkar Nagreg).
Sedangkan jalur alternatif Ciwidey-Pangalengan (Jalan Gambung), rawan longsor, angin kencang dan pohon tumbang.
“Jalur alternatif Cikancung-Cijapati (Jalan Bandung-Garut via Cijapati) rawan longsor, angin kencang dan pohon tumbang,” katanya.
BPBD juga turut mengidentifikasi jalur rawan longsor, pohon tumbang dan angin kencang menuju kawasan wisata, yaitu di kawasan Cimenyan, Rancabali dan Pangalengan.
Uka pun mengimbau kepada masyarakat khususnya wisatawan yang berlibur di wilayah Kabupaten Bandung agar memperhatikan jalur wisata yang akan dilewati dan memperhatikan kelaikan kendaraan terutama bus.
“Hal ini untuk kesiapsiagaan dan menjaga keamanan saat berkendara,” pungkasnya.
(Vil/Usk)