JAKARTA,TM.ID: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia ( BNPT RI ) mengajak para mitra deradikalisasi, saudara-saudara penyintas penegak hukum dan semua pihak untuk menjadikan peristiwa tragedi bom JW Marriot sebagai pembelajaran yang jangan sampai terulang lagi di Indonesia.
“Ibarat sebuah mobil, peristiwa ini menjadi kaca spion untuk kita. Agar kita senantiasa melihat ini sebagai pembelajaran. Jangan sampai terulang, penyintas, mitra deradikalisasi, penegak hukum termasuk BNPT bersatu menyongsong hari depan,” jelas Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen. Pol. R. Achmad Nurwahid melansir bnpt Senin (7/8/2023).
Kegiatan Peringatan 20 Tahun Tragedi Bom JW Marriot 2003 dan Bedah Buku The Power of Forgiveness di Shan Gallery Plaza Semanggi, pada Sabtu (5/8).
BACA JUGA : Wapres Minta BNPT Waspadai Gerakan Radikal Terorisme Jelang Pemilu
Mantan anggota JI
Sementara itu dikesempatan yang sama, mantan anggota jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang telah selesai menjalani program deradikalisasi, Umat Patek mengingatkan anak muda jangan sampai mau terpapar sekaligus terdoktrin untuk melakukan aksi-aksi kekerasan yang mengarah kepada teror.
“Siapapun itu, terutama generasi muda. Jangan lakukan aksi terorisme, aksi terorisme bukan bagian dari ajaran Islam,” tegasnya.
Memaafkan Dosa
Umar Patek pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah memafkan dosanya ketika terlibat terorisme. Dirinya menyebut penerimaan maaf tersebut merupakan hal yang sangat luar biasa.
“Saya seorang yang telah melakukan kejahatan, tapi saya tetap dianggap saudara oleh kalian. Kalian mau memaafkan, ini tidak dapat diukur dengan apapun,” tutupnya.
(Usamah)