BMKG Ungkap Hujan di Musim Kemarau Berdampak pada Sektor Pertanian

Penulis: usamah

BMKG Ungkap Hujan di Musim Kemarau Berdampak pada Sektor Pertanian
Ilustrasi-Hamparan Sawah (Instagram DPKP Karawang)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa curah hujan yang tinggi selama periode kemarau 2025 membawa dampak ganda bagi sektor pertanian, baik sebagai peluang maupun tantangan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa meski secara klimatologis seharusnya Indonesia telah memasuki musim kemarau, sebagian besar wilayah masih mengalami curah hujan di atas normal akibat anomali iklim.

“Ini berkah sekaligus tantangan. Untuk petani padi, ini bisa membantu, karena pasokan air irigasi tetap tersedia. Tapi, untuk hortikultura, kelembapan tinggi bisa jadi masalah serius,” kata Dwikorita.

Tanaman hortikultura, seperti cabai, bawang, dan tomat rentan terhadap serangan hama dan penyakit saat kelembapan udara tinggi. Oleh karena itu, BMKG mendorong petani untuk menyesuaikan pola tanam dan memperkuat sistem perlindungan tanaman.

Baca Juga:

Kabupaten Kuningan Dapat Guyuran Bantuan Benih Padi dan Alsintan untuk 4.925 Hektare Lahan Pertanian

Ancaman Gempa Skala Besar Intai Kota Bandung, BMKG Imbau Masyarakat Siap Siaga

“Kami mendorong petani hortikultura menyiapkan sistem drainase yang baik dan memperkuat proteksi tanaman. Jangan sampai curah hujan tinggi malah menurunkan produksi,” ujarnya.

Dwikorita juga mengingatkan bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung lebih pendek dari biasanya, namun tetap disertai curah hujan yang fluktuatif hingga Oktober 2025, terutama di wilayah selatan Indonesia.

Menurut analisis BMKG, ketidakteraturan pola curah hujan dapat memicu gangguan pada sistem produksi pangan, pasokan air, dan aktivitas ekonomi lainnya bila tidak diantisipasi secara menyeluruh.

“Informasi prediktif dan analisis BMKG harus menjadi acuan. Kesiapan adaptasi iklim tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga harus menjangkau petani di lapangan,” tegas Dwikorita.

BMKG menegaskan komitmen untuk terus mendampingi pemangku kepentingan di berbagai sektor dalam memahami dinamika cuaca dan iklim, agar kebijakan dan strategi lapangan lebih responsif dan tepat sasaran. (Antara)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
World Tour Finals 2023
Tinggalkan Ganda Campuran, Siti Fadia Fokus ke Ganda Putri
Lowongan Kerja Pertamina
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Pertamina Gaji Rp8 Juta
penyebab gerakan Tanah purwakarta
Ternyata Ini Penyebab Gerakan Tanah dan Longsor di Cigintung Purwakarta, Kata Badan Geologi
Sinergi Kampus dan Alumni, UIN Bandung Siap Dorong Lulusan Tembus Dunia Kerja Internasional
Sinergi Kampus dan Alumni, UIN Bandung Siap Dorong Lulusan Tembus Dunia Kerja Internasional
Bandara Husein Harus Aktif Lagi! Farhan: Ini Bukan Soal Ego, Tapi Hak Bandung
Bandara Husein Harus Aktif Lagi! Farhan: Ini Bukan Soal Ego, Tapi Hak Bandung
Berita Lainnya

1

Jelang Latihan Perdana Bersama Persib, Saddil Ramdani Bagikan Aktivitasnya Selama di Kampung Halaman

2

Imbas Ketegangan Iran - Israel, Warga Inggris Diminta Siapkan Survival Kit Tiga Hari

3

Lelaki Tua dan Tangga Kota

4

Tata Cara Memilih Pemain Untuk Mengisi Skuat Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025

5

Pemkot Bandung Belum Beri Penjelasan Terkait Jual Beli Kursi SPMB, Masih Tunggu APH
Headline
Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?
Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?
Di Tengah Ketegangan dengan Israel Iran Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Di Tengah Ketegangan dengan Israel, Iran Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Sampah Monju - Instagram Sekda Jabar Herman Suryatman jpg
Tumpukan Sampah dan Bau Busuk 'Hiasi' Area Monju, Sekda Jabar Panik: "Era pisan!"
Tiga TPA Resmi Diduga Lakukan Pelanggaran, KLH Lakukan Penyidikan
Tiga TPA Diduga Lakukan Pelanggaran, KLH Lakukan Penyidikan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.