KABUPATEN GARUT, TM.ID: Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) masih merancang skema bantuan untuk nelayan termasuk kapal yang rusak akibat bencana banjir rob di Rancabuaya dan Sukabumi.
“Untuk bantuan kepada nelayan, kami memikirkan. Yang pasti akan ada bantuan, tapi kami memikirkan bagaimana skemanya. Apakah bisa tanggap darurat atau hanya stimulan, tapi kami pikirkan juga bantuan untuk para nelayan untuk perbaiki kapal-kapalnya,” ucap Bey saat meninjau langsung lokasi banjir rob di Rancabuaya, Kamis (14/3/2024).
Bey memastikan nelayan yang kapalnya terdampak banjir rob di pesisir pantai Sukabumi juga akan mendapatkan perlakuan dan bantuan yang sama.
“Iya, sama (di Sukabumi) perlakuannya sama, pertama bantuannya sama, kami menunggu apakah bisa tanggap darurat, atau tidak. Dan imbauannya ikuti arahan BMKG, sampai tanggal 20 (Maret) usahakan tidak melaut dulu, karena keselamatan adalah yang utama, baru setelah itu kita lihat lagi,” kata Bey.
Bey juga mengimbau kepada nelayan, terutama di wilayah pantai selatan Jabar, untuk tidak melaut sampai 20 Maret 2024 karena kondisi gelombang tinggi masih berpotensi terjadi.
“Jadi disarankan oleh BMKG itu sampai tanggal 20 (Maret) disarankan tidak melaut. Tapi melihat lagi kondisi setelah itu. Apakah boleh, karena yang pertama adalah keselamatan, nanti kita lihat lagi sudah aman untuk melaut atau belum,” ucap Bey.
BACA JUGA: Soal Okupansi Penumpang BIJB, Bey: Seperti Telur dan Ayam
Banjir rob tersebut mengakibatkan ratusan kapal nelayan rusak. Untuk membantu penarikan kapal ke tempat aman, Bey langsung berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar menurunkan mobil derek.
“Tadi saya melihat, untuk menarik kapal itu sangat manual. Jadi kami coba usahakan kerja sama dengan Dishub, dengan penarik derek itu,” tutur Bey.
(Budis)