Berulang, Sampah Plastik Asal Negara Tetangga Cemari Pantai Natuna

Foto - Web -

Bagikan

NATUNA,TM.id : Pegiat lingkungan dari Komunitas Jelajah Bahari Natuna (JBN) Eddy mengatakan, limbah berupa sampah plastik asal negara tetangga sering kali mencemari beberapa pantai di wilayah  Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Kebanyakan berupa sampah botol plastik bekas minuman dari berbagai negara, ini terjadi rutin setiap tahun jika masuk musim utara,” katanya melansirAnatara, Kamis (22/12/2022).

Ia menjelaskan hasil temuan di lapangan menunjukkan sampah botol plastik tersebut berasal dari berbagai negara di antaranya, Vietnam, Thailand, China, Malaysia dan dari kawasan Hong Kong .

“Ini kami duga dari limbah kapal-kapal yang melintas di Laut Natuna, dan barang ini bukan hasil impor tapi murni produk asal negara – negara tersebut, dan tidak tercantum diimpor oleh Indonesia,” katanya.

Ia juga menjelaskan tidak hanya sampah plastik, sampah jenis lain termasuk limbah gumpalan minyak yang menyerupai aspal juga kerap dijumpai sepanjang pantai dan itu ditemukan sepanjang tahun.

“Sangat mudah kita jumpai limbah tersebut menempel di pasir, kayu dan sampah sampah plastik, lengket hitam kental seperti aspal,” katanya.

Dikemukakannya bahwa tiga tahun terakhir JBN telah menjadikan kegiatan bersih pantai sebagai agenda rutin sebelum melakukan kegiatan menyelam atau snorkeling.

“Awalnya kita setiap akhir pekan melakukan trip jelajah pulau, snorkeling dan diving, namun kita cukup prihatin dengan kondisi sampah selalu kita tekukan di setiap pulau pulau dan pantai, karena itu kita identifikasi, ternyata bukan sampah asal Indonesia atau limbah pengunjung, tetapi memang sampah dari luar negeri, lebih dominan,” katanya.

Ia juga mengatakan asal pasti sampah apakah dari limbah kapal atau dari sumber lainnya, namun tertera jelas asal produk bukan dari Indonesia.

“Itu bisa kita pastikan bukan produk Indonesia dan bukan juga barang luar negeri yang kita impor ke Indonesia,” katanya.

Ia berharap pengawasan atas limbah tersebut juga harus menjadi pertimbangan oleh pihak terkait menginagat jumlah sampah dari luar negeri tersebut semakin tahun semakin bertambah.

“Kita telah menelusuri setiap tahun di beberapa titik yang sama, mulai dari utara, selatan bahkan pulau pulau kecil sekitar Pulau Bunguran setiap tahun semakin bertambah, terakhir pekan lalu kita temukan tumpukan sampah di Pulau Jantai, Bunguran Selatan,” pungkasnya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Luncurkan Transjabodetabek, Pramono Ingin Masyarakat Gunakan Layanan Transportasi Umum
Luncurkan Transjabodetabek, Pramono Ingin Masyarakat Gunakan Layanan Transportasi Umum
Ditaksir Butuh Rp 400 T, Sri Mulyani Beberkan 3 Skenario Pendanaan Koperasi Desa
Ditaksir Butuh Rp 400 T, Sri Mulyani Beberkan 3 Skenario Pendanaan Koperasi Desa
CHERY HIMLA
Triton-Hilux Jangan Lari, Chery Punya Himla untuk Bentrok di Pasar Double Cabin!
ASN hilang di merbabu
ASN Temanggung yang Hilang di Merbabu Ditemukan Meninggal
Suap pemilihan ketua DPD
KPK Dalami Kasus Dugaan Suap Pemilihan Ketua DPD
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Gedung BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Kebakaran, 19 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Pemain yang Diincar dalam Tim Prabowo
Headline
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 18 April 2025
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 25 April 2025
Inter
Kondisi Inter Memburuk, Jalan Barcelona Menuju Final Kian Terbuka

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.