Belum Optimal Meski TPA Sarimukti Beroperasi Lagi, Kota Bandung Masih Darurat Sampah

Penulis: Rizky

kebun binatang
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sudah mulai beroperasi usai dilanda kebakaran dalam beberapa waktu lalu.

Menurut Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, meski TPA Sarimukti sudah kembali beroperasi, namun masih belum optimal.

“Sekarang kan Sarimukti sudah mulai berjalan walaupun belum optimal 50 hingga 60 persen lumayan kita sehari itu rata-rata 120 lebih ritasi sudah kembali berjalan, walaupun kita normal nya 240an ritasi jadi sampai saat ini kita masih ada 753 ritasi yang tertahan,” ungkap Ema Sumarna, Selasa (5/9/2023).

Maka dari Ema mengatakan, Kota Bandung masih terus melakukan penanganan masalah sampah karena darurat sampah masih berlaku. Sehingga lapangan Tegalega masih digunakan.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Genjot Rawatan Taman Biar Tak Mati saat Musim Kemaru

“Karena kita masih kedaruratan sampah, maka Tegallega masih kita gunakan, sampah daun dan organik kita timbun dan di kubur disana, setelah penuh kita tutup lagi tanahnya, mudah mudahan ini akan menyuburkan lahan disana dan kitapun sudah meminta kepada seluruh camat untuk membantu dalam kedaruratan sampah ini,” jelas Ema

Secara tegas Ema mengatakan kepada szemua warga masyarakat Kota Bandung untuk tetap memilah sampah-sampah organik, anorganik dan residu

BACA JUGA : Sudah Capai 13 Ribu Ton, Kota Bandung Mulai Kirim Sampah ke TPA Sarimukti

“Yang paling utama sekarang sudah tidak ada tawar menawar lagi, masyarakat harus mulai pandai memilah dan memilih sampah organik, anorganik, dan residu, bahkan yang organik itu bakal di tolak TPS itu harus selesai di wilayah, harus diselesaikan di keluarga, eduksi ini harus terus kita lakukan memang perlu waktu tapi kita harus terus bergerak tidak bisa di tunda-tunda lagi,” kata dia.

Ema menyatakn, 234 RW di Kota Bandung telah mendeklarasikan sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS). Namun jumlahnya masih belum seimbang, mengingat di Kota Bandung ada 1.556 RW.

“Kita sedang masifkan camat dan lurah mereka harus membentuk itu (KBS), bahkan camat dan lurah menjadi tolak ukur kinerja, kalau nanti camat tidak bisa menghadirkan tambahan Kawasan Bebas Sampah (KBS) nanti nya beresiko juga ke jabatan bersangkutan,” ungkapnya.

(Rizky Iman/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tim Rescue Rinjani
Cegah Kecelakaan di Gunung Rinjani, Pemprov NTB Segera Bentuk Tim Rescue Khusus
AMS Soroti Konflik Kebun Binatang Bandung, Warisan dan Sejarah Budaya Sunda
AMS Soroti Konflik Kebun Binatang Bandung, Warisan dan Sejarah Budaya Sunda
KMP Tunu Pratama Jaya
5 Fakta Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali
Maling di dua sekolah Sukabumi
2 Sekolah di Sukabumi Dibobol Maling, Rugi Hingga Puluhan Juta
Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru
Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru
Berita Lainnya

1

Operasi Gabungan Penertiban Knalpot Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis (Brong)

2

Cara Menghitung Skor Nilai Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

3

Generasi Cemas: Insecure, Validasi Sosial, dan Krisis Percaya Diri pada Remaja

4

Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak dan Solusi

5

Membedah Kritik Sosial dan Pesan Moral dalam Film Moriarty The Patriot
Headline
Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional
Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional
Piala Presiden 2025 Pengamanan
Amankan Piala Presiden 2025, Ribuan Personel Gabungan Dikerahkan
Piala Presiden
Syarat dan Link Pendaftaran Pendamping Piala Presiden 2025
Chelsea
Link Live Streaming Palmeiras vs Chelsea Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.