Belum Optimal Meski TPA Sarimukti Beroperasi Lagi, Kota Bandung Masih Darurat Sampah

Penulis: Rizky

kebun binatang
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sudah mulai beroperasi usai dilanda kebakaran dalam beberapa waktu lalu.

Menurut Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, meski TPA Sarimukti sudah kembali beroperasi, namun masih belum optimal.

“Sekarang kan Sarimukti sudah mulai berjalan walaupun belum optimal 50 hingga 60 persen lumayan kita sehari itu rata-rata 120 lebih ritasi sudah kembali berjalan, walaupun kita normal nya 240an ritasi jadi sampai saat ini kita masih ada 753 ritasi yang tertahan,” ungkap Ema Sumarna, Selasa (5/9/2023).

Maka dari Ema mengatakan, Kota Bandung masih terus melakukan penanganan masalah sampah karena darurat sampah masih berlaku. Sehingga lapangan Tegalega masih digunakan.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Genjot Rawatan Taman Biar Tak Mati saat Musim Kemaru

“Karena kita masih kedaruratan sampah, maka Tegallega masih kita gunakan, sampah daun dan organik kita timbun dan di kubur disana, setelah penuh kita tutup lagi tanahnya, mudah mudahan ini akan menyuburkan lahan disana dan kitapun sudah meminta kepada seluruh camat untuk membantu dalam kedaruratan sampah ini,” jelas Ema

Secara tegas Ema mengatakan kepada szemua warga masyarakat Kota Bandung untuk tetap memilah sampah-sampah organik, anorganik dan residu

BACA JUGA : Sudah Capai 13 Ribu Ton, Kota Bandung Mulai Kirim Sampah ke TPA Sarimukti

“Yang paling utama sekarang sudah tidak ada tawar menawar lagi, masyarakat harus mulai pandai memilah dan memilih sampah organik, anorganik, dan residu, bahkan yang organik itu bakal di tolak TPS itu harus selesai di wilayah, harus diselesaikan di keluarga, eduksi ini harus terus kita lakukan memang perlu waktu tapi kita harus terus bergerak tidak bisa di tunda-tunda lagi,” kata dia.

Ema menyatakn, 234 RW di Kota Bandung telah mendeklarasikan sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS). Namun jumlahnya masih belum seimbang, mengingat di Kota Bandung ada 1.556 RW.

“Kita sedang masifkan camat dan lurah mereka harus membentuk itu (KBS), bahkan camat dan lurah menjadi tolak ukur kinerja, kalau nanti camat tidak bisa menghadirkan tambahan Kawasan Bebas Sampah (KBS) nanti nya beresiko juga ke jabatan bersangkutan,” ungkapnya.

(Rizky Iman/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bobotoh Siap-Siap! Berikut Rute Perayaan Gelar Juara Persib
Bobotoh Siap-Siap! Berikut Rute Perayaan Gelar Juara Persib
mitsubishi xpander terbaru
Mitusbishi Luncurkan Xpander Versi Terbaru, Pembaruan Lebih Mencolok?
Dispudpar Kota Bandung Bangunan Wyata Guna bukan Cagar Budaya - Dok Kemensos RI
Polemik Renovasi, Disbudpar Kota Bandung: Bangunan Wyata Guna Bukan Cagar Budaya!
grup fantasi sedarah-4
Grup Fantasi Sedarah Diblokir Komdigi, Admin Diburu Polisi!
1595835791(1)
Peneliti Korea Kembangkan Baterai Lithium Metal dengan Sistem Pemadam Api Otomatis
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Longsor Menutup Akses Jalan Sersan Badjuri Cihideung

4

Menkes Sebut Gaji Rp15 Juta Lebih Pintar dan Sehat Dibanding Gaji Rp5 Juta?

5

Strategi Cost Leadership
Headline
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Dedi Mulyadi dipanggil KPK
Gubernur Dedi Mulyadi Sambangi KPK, Ada Apa?
suar mahasiswa awards
Suar Mahasiswa Jembatani Kolaborasi Teropong Media dan Unpas

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.