BANDUNG,TM.ID: Halo buat kalian para penikmat cerita animasi sekolah dari kanal YouTube Dhot Design, kali ini kami akan membedah Struktur Cerita Robi Story Part 1. Karakter bijak tokoh Robi pada Animasi Sekolah Robi Story Part 1 cukup kentara sejak awal cerita.
Kisah Robi Story Part 1 tayang di kanal YouTube Dhot Design, yang diunggah pada 5 Agustus 2023. Sampai konten tulisan ini dibuat pada 10 Agustus, Robi Story Part 1 sudah ditonton sebanyak 3 juta kali. Luar biasa!
Rupanya perlu dijelaskan sedikit mengenai apa itu Animasi Sekolah. Pada deskripsi kanal Dhot Design dengan tayangan serial tentang tokoh Robi tersebut, Animasi Sekolah menceritakan tentang masa-masa sekolah SMA, yang seru, lucu, membahas percitaan dan penuh dengan arti kehidupan.
Karakter Tokoh Robi
Baiklah, kita kembali ke topik pembahasan mengenai strktur cerita Robi Story Part 1. Di dalam seri cerita ini muncul beberapa tokoh cerita, di antaranya Robi, Kona, Dhot, Peot, dan Dinda. Mereka mempunyai peran beserta karakternya masing-masing.
Namun yang menjadi tokoh sentral dalam episode ini adalah Robi. Ia menjadi sumber keterikatan dari semua peran atau tokoh yang ada.
Banyak sisi menarik dari tokoh Robi. Meski mempunyai kesetaraan usia dengan teman-temannya, yang sama-sama masih dalam usia remaja, tetapi jika diperhatikan lebih seksama, Robi mempunyai karakter yang lugas, terbuka, dan bijaksana.
Boleh dibilang Robi memiliki tipe kepribadian yang Sanguinis. Tipe kepribadian ini biasanya punya karakter yang optimistis, bersemangat, kreatif, fleksibel, dan juga ramah dalam pergaulan.
Sanguinis tercermin dalam kepribadian Robi. Bisa dilihat pada Robi yang banyak disukai dan cenderung dominan di antara teman-temannya.
Cerminan kepribadian tokoh Robi tersebut ditunjukkan pada tahap orientasi atau pembuka cerita, ketika Robi hendak memberikan uang pengganti ongkos angkot dari Dinda kepada Kona.
Kona membayar ongkos angkot Dinda, karena Dinda mengalami kehilangan uang. Dinda pun mengganti uang itu untuk Kona, dengan menitipkannya kepada Robi.
Namun pada saat uang itu hendak dikembalikan, situasinya agak gawat karena Kona sedang bersama pacarnya. Robi tahu betul situasi ini terlalu sensitif, dan khawatir akan memancing rasa cemburu pacarnya Kona.
Kona pun sedikit berimprovisasi, merekayasa cerita agar tidak terjadi huru hara dengan pacarnya. Robi rupanya memahami betul situasi itu dengan mengikuti alur improvisasi dari Kona secara spontan, seperti tercermin dalam percakapan berikut ini:
Kona:“…..bi bi bi, yang mana ya?”
Robi: “Itu kemarin lu naik angkot ketemu cewek kan? Nah lu bayarin kan?”
Kona: “Oh iya sih, tapi gua bayarin nenek-nenek kok, dia enggak bawa duit”
Robi: “Iya justru nenek itu tetangga gua, katanya kenal sama lu”
Kona: “Oh iya, oh gitu. Terus terus?”
Robi: “Ya Ini dia ganti katanya”
Kona: “Oh Ih syukur deh kagetin aja lu ah, gua udah keringat dingin ini”
Robi: “Wah bucin lu”
Scene tersebut merupakan penggalan cerita dari Robi tentang Kona, di depan teman-temannya yang lain ketika mereka berkumpul di sebuah tempat di luar sekolah.
Setelah scene tersebut selesai, barulah terkuak maksud dari Robi menghamini rekayasa eksistensi Dinda itu dengan tokoh imajinatif “nenek-nenek”.
Karakter Robi yang bijak, terlihat secara jelas melalui obrolan mereka berikut ini:
Kona: “JIHAAA parah sih, untung lu langsung peka Bi”
Robi: “Lu kira gua oon apa?”
Kona: “Ya kali gitu kagak paham”
Robi: “Kona Kona, walaupun gua gak ngerti soal cinta, tapi gua ngerti soal situasi teman Na”
Kona: “Ih cakep”
Peot: “Lagi lu Na nyari masalah aja”
Dhot: “Emang apa sih masalahnya? Gak paham gua”
Robi: “Itu Dhot, Si Kona pulang sekolah ketemu Si Dinda di angkot. Nah Si Dinda kebetulan duitnya hilang, dibayarin lah sama si Kona. Ya udah tadi si Dinda titip ke gua suruh ganti duit itu”
Dhot: “Oh”
Peot: “Eh buset, orang panjang-panjang cerita, dijawab oh doang”
Kona: “Jihaaa…cemburu kali dia ya”
Dhot: “Dih asal aja lu ngomong”
Kona: “Lah emang iya kan?”
Peot: “Hihi ngaku aja udah Dhot!”
Dari percakapan di dua scene tersebut, dapat dilihat betapa peka perwatakan Robi, yang sejatinya ingin menjaga situasi pertemanan di antara mereka agar tidak terganggu dengan kecemburuan.
Robi tahu betul maksud dari Kona mengongkosi Dinda di angkot karena atas dasar satu motivasi, yaitu menolong, tidak ada maksud lain.
Terlebih Kona sendiri mau menerima uang pengganti dari Dinda, yang mencerminkan tidak adanya maksud atau perasan lain.
Tidak lain, tujuan Robi melakukan rekayasa cerita itu demi menjaga situasi agar tidak terjadi kekacauan antara Kona dengan pacarnya, meski di ujung dialog Robi memungkasnya dengan kalimat sindiran “Wah bucin lu”.
Demikian artikel ini dibuat sebagai pengenalan awal mengenai karakter bijak seorang Robi pada seri animasi Sekolah Robi Part 1 dari Dot Design. Untuk mendalami karakter Robi lebih jauh, kami akan sajikan pada artikel berikutnya.
(Aak)