SURABAYA, TM.ID: Bayi obesitas bernama Muhammad Kenzie Alvaro asal Bekasi menjadi sorotan publik. Kondisinya ini berawal dari gemarnya orang tua memberikan susu kental manis.
Ahli gizi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Tri Kurniawati memberikan analisis kesehatan terhadap bayi obesitas berusia 7 bulan itu.
Dosen Kesehatan dan Gizi ini menyebut, Bayi memerlukan asupan gizi yang baik untuk proses perkembangan. Bayi yang kekurangan gizi akan terhambat pada perkembangan dan pertumbuhannya.
Menurutnya, balita bertaraf usia 0-24 bulan merupakan masa kritis dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Di masa inilah intelegensi atau penyesuaian cepat dan tepat bagi si kecil.
“Susu kental manis memang banyak digemari, selain rasanya yang enak harganya juga terjangkau, namun akan memberikan dampak negatif pada anak bila dikonsumsi dengan jumlah terlalu banyak,”ujar Tri.
Susu kental manis (SKM) menjadi penyebab anak cepat kenyang, lantaran 50 persen kandungannya terdominasi gula dari bahan cair, sehingga membuat cepat kenyang serta enggan mengkonsumsi makanan lain.
Kedua, anak mengalami kekurangan gizi. SKM tidak memiliki mikro nutrient untuk diperoleh tubuh, diantaranya energi, protein, lemak, karbohidrat, air vitamin, dan mineral.
“Pemenuhan dari vitamin larut dalam lemak (ADEK) dan vitamin larut dalam air yaitu vitamin B kompleks (B1, B2, Niacin, B6, asam pantotenik, biotin, asam folat, dan B12) dan vitamin C. Mineral diantaranya berupa Zink, Yodium serta Fe. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Pulau Jawa dan NTT menunjukkan rutin mengkonsumsi SKM juga dapat membawa gangguan status gizi pada balita,”imbuh Tri lagi.
Tri menegaskan, gangguan kesehatan akan membawa dampak dalam periode pertumbuhan, karena dari salah satu faktor tadi dipengaruhi kondisi gizi yang diserap oleh bayi.
“Adanya gangguan kesehatan akan membawa dampak terhadap laju tumbuh kembang tubuh anak sedangkan salah satu faktor yang dapat menentukan daya tahan tubuh seseorang anak adalah keadaan gizinya,”tegas Tri.
Antara lain penyebab bayi obesitas, lanjut Tri, kelebihan berat badan faktor yang mempengaruhi minusnya konsumsi variasi bahan makanan.
“Pola konsumsi dengan konsumsi SKM dan bahan makanan lain yang minim juga akan berpengaruh pada rendahnya daya tahan tubuh. Kondisi tersebut apabila terbawa sampai dewasa akan menyebabakan produktivitas dan gangguan kesehatan pada saat dewasa,”pungkas Tri.
BACA JUGA: Mandi Air Dingin untuk Kesehatan Tubuh
(Saepul)