JAKARTA,TM.ID: Pembalap Ducati Alvaro Bautista sukses melampaui kemenangan legendaris Carl Fogarty bersama pabrikan motor asal negeri pizza tersebut. Bautista mencatatkan kemenangan ke-56 setelah memenangkan dua balapan utama World Superbike (WSBK) Portugal di Sirkuit Portimao, Minggu (1/10/2023).
“Rasanya sangat menakjubkan,” kata Bautista, dari keterangan resmi WSBK yang diterima di Jakarta, melansir Antara, Senin (12/10/2023).
Bautista mengaku, perebutan gelar juara di Portugal berlangsung tidak mudah, karena Bautista terlibat duel menegangkan dengan Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha Prometeon), dimana posisi pertama berpindah tangan sepanjang balapan.
Balapan ini menjadi sorotan utama dan menghadirkan momen-momen luar biasa yang akan dikenang dalam sejarah balap motor.
Bautista, sempat memimpin dalam beberapa kesempatan selama balapan. Dia menunjukkan kehebatannya di lintasan dan terus mencoba menjaga posisinya. Namun, Toprak tidak akan menyerah begitu saja.
Toprak, dengan keberaniannya, merespons dominasi Bautista dengan gerakan yang luar biasa. Dia mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mengejar Bautista.
Pada akhirnya, Bautista berhasil mengamankan kemenangan dalam balapan dramatis ini. Selisih waktu antara Bautista dan Toprak hanya 0,126 detik saja, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di trek Portimao.
“Itu adalah pertarungan hebat antara Toprak dan saya, dan saya sangat bangga bertarung bersamanya. Dia melakukan yang terbaik dan berani mengambil risiko, jadi dia mencoba setiap saat,” ucapnya.
“Saya bangga bertarung bersamanya. Saya juga mencoba yang terbaik. Kami hampir bersentuhan berkali-kali! Bagi saya, itu adalah balapan yang sangat menyenangkan,” kata Bautista.
Sementara itu, Toprak mengungkapkan fokusnya untuk mematahkan dominasi Bautista sepanjang akhir pekan.
“Saya mengatakan ‘balapan ini milik saya’ karena dia tidak terlalu kuat saat itu, jadi, lebih mudah untuk menyerang. Saya berkata, ‘Saya perlu menang’ dan, terutama pada lap terakhir, saya merasa lebih baik dari sebelumnya.”
Di lap terakhir, Toprak mencoba sesuatu yang berbeda untuk mencoba merebut kemenangan. Namun, meskipun upayanya gigih, dia tidak berhasil. Masalah utama yang dihadapinya adalah kurangnya akselerasi di saat-saat krusial.
“Di tikungan terakhir, saya mencoba sesuatu yang berbeda, tapi tidak berhasil. Ketika mencoba mendorong lebih kuat, tidak ada akselerasi dan ini adalah masalah terbesar,” tutup Toprak.
(Budis)