BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemain keturunan Indonesia, Sandy Wals didatangi salah satu media olahraga Jerman. Ia banyak berkisah tentang perjalanan karier sepak bolanya hingga mantap menjadi penggawa Timnas Indonesia.
Semenjak Indonesia membuat gebrakan memburu pemain-pemain keturunan berkelas untuk dinaturalisasi, dalam waktu singkat nama Indonesia mampu mengguncang sepak bola dunia berkat gebrakan berani yang dilakukan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Sandy Wals sendiri punya darah campuran dari enam negara, yakni Belanda, Belgia, Irlandia, Swiss, Inggris, dan Indonesia.
Darah Indonesia mengalir dari ibu, Brigitta Portier yang punya darah Jawa. Sementara ayahnya, Gary Walsh, dilahirkan dari orang tua blasteran Irlandia dan Swiss.
Sporza, media Jerman yang mengisahkan perjalanan karir Sandy Wals itu mengakui, yang menjadi pendorong utama di balik naturalisasi itu adalah sang pengusaha, Erick Thohir.
Erick Thohir yang pernah menjadi pemilik klub papan atas Serie A Italia, Inter Milan, dengan kemampuannya memanfaatkan silsilah keturunan pemain secara cerdas, ia berhasil membangun kekuatan Timnas Indonesia.
“Aturan FIFA memperbolehkan pemain bermain untuk negara lain jika salah satu orang tua atau kakek neneknya lahir di sana,” tulis Sporza, dikutip Minggu (15/12/2024).
Hal itu menjadi pertanyaan tersendiri terhadap Sandy Wals, apakah ada keraguan atau ambiguitas di antara pihak-pihak yang berkepentingan?
Merespon pertanyaan itu, Sandy justru semakin mantap dengan karier sepak bolanya setelah menjadi bagian dari kekuatan tim Garuda.
Bahkan, kata Sandy, banyak pemain keturunan yang bertanya dengan detail, bagimana caranya agar bisa memiliki paspor Indonesia untuk menjadi pemain Timnas Indonesia.
Selain ingin kembali ke Tanah Air, Indonesia dengan 270juta jiwa penduduknya menjadi salah satu alasan mendasar mereka.
“Saya semakin banyak menerima panggilan dan pesan dari para pemain yang juga ingin pindah ke Indonesia. Mereka kemudian bertanya kepada saya bagaimana keseluruhan prosesnya, seperti apa atmosfer di tim, bagaimana perjalanannya,” ungkap Wals.
Bek skuad Garuda inipun menyatakan siap untuk membatu mereka dalam menjalani proses naturalisasi, karena tentunya akan menguntungkan bagi level Timnas Indonesia.
Piala Dunia
Ditanya optimismenya soal Piala Dunia 2026, pemain berusia 29 tahun ini dengan tegas menjawab bahwa dirinya percaya akan hal itu akan tercapai.
Sejak gelombang naturalisasi, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan pesat. Padahal Indonesia dulunya berada di peringkat 173 dalam peringkat FIFA, dan kini sudah melompat 50 tingkat lebih tinggi.
Berkat beberapa aksi mengesankan dalam kampanye kualifikasi Piala Dunia 2026, Walsh dan rekan-rekannya mengalahkan Arab Saudi.
Padahal di atas kertas, Arab Saudi terhitung jauh lebih kuat. Namun dalam dua pertandingan lawan Indonesia, Arab Saudi berhasil ditahan imbang, kemudian dikalahkan 0-2. Indonesia juga berhasil menahan imbang Australia.
BACA JUGA: Sandy Walsh Bangga Ikut Nyoblos Pemilu 2024, Tunjukkan Jari Tinta Ungu
Raksasa Sepak Bola yang Tertidur, Tiba-tiba Terbangun Sepenuhnya
Indonesia tiba-tiba berani memimpikan Piala Dunia berkat kehadiran para pemain keturunan yang saat ini masih berjuang di putaran 3 kualifikasi zona Asia.
“Saya percaya akan hal itu,” tegas Walsh dengan penuh percaya diri.
“Kemenangan melawan Arab Saudi telah memberikan kepercayaan diri yang tinggi kepada semua orang. Pada bulan Maret, semacam final menanti kami dalam pertandingan melawan Australia. Jika kami memenangkannya, tiba-tiba segalanya ada di tangan kami sendiri .tangan,” terang Wals.
270 juta penggemar penggila sepak bola berdoa agar Walsh segera membantu mereka mewujudkan impian Piala Dunia.
(Aak)