BANDUNG, TM.ID: Bank Dunia menyatakan siap mendanai pembangunan transportasi masal Bus Rapid Transit (BRT) yang akan beroperasi di wilayah Bandung Raya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerima niat baik Bank Dunia tersebut serta mendukung sarana transportasi BRT yang ramah lingkungan itu. Pembangunan BRT rencananya mulai tahun 2024 mendatang.
Urai Kemacetan
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, proyek BRT melibatkan Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Proyek ini menurut Ema sebagai upaya untuk mengurai kemacetan di wilayah alglomerasi Bandung Raya.
“Ini bagian dari proyek Kemenhub untuk membantu perbaikan transportasi massal di wilayah Bandung Raya. Tentunya Kota Bandung menjadi lokus yang paling banyak terjadi perubahan pembangunan transportasi masal atas koordinasi Pemprov Jabar melalui Dishub,” ungkap Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (5/7/2023).
Ema menjelaskan, Pemkot Bandung akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan menyosialiasikannya kepada masyarakat. Hal tersebut sebagai langkah transformasi transportasi di Wilayah Kota Bandung.
“Ini bagian dari transformasi transportasi. Tadi saya minta Plh Kadishub intens berkomunikasi dengan kemeterian dan Dewan yang menjadi bagian ini,” katanya.
Agustus 2023 Pilot Project BRT
Ema mengungkapkan, pada akhir Agustus ini, Dishub Jabar bakal melakukan pilot project BRT pada sejumlah koridor di Kota Bandung.
Jalur yang sudah disurvei, lengkap dengan Detail Engineering Design (DED) yaitu Jalan Asia Afrika – sudirman, Otista – Ahmad Yani.
Dhani menuturkan, sebetulnya di Bandung Raya ada dua modal pengembangan transportasi masal yang berbasis jalan dengan BRT dan berbasis rel, Light Rail Transit (LRT).
“Namun karena yang paling memungkinkan untuk sementara ini adalah BRT. Maka kita dahulukan BRT,” terang Dhani.
Menghubungkan 5 Daerah
BRT Bandung Raya rencananya bisa melayani 27 koridor dengan jumlah armada kurang lebih 450 bus. Dari sebanyak 450 bus, sebanyak 40 persen wajib menggunakan bus listrik sesuai dengan ketentuan Bank Dunia.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar mengemukakan, BRT Bandung Raya akan menghubungkan lima daerah. Kelima daerah itu adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
“Tahun depan (2024) kita akan mulai menyiapkan infrstrukturnya seperti jalur khusus, selter, dan sarana pendukung lainnya,” kata Dhani.
Pembangunan BRT Bandung Raya menggunakan dana dari Bank Dunia melalui pemerintah pusat. Targetnya BRT Bandung Raya mulai beroperasi tahun 2026 atau 2027.
“Karena memerlukan infrastruktur khusus, jadi proses pembangunannya memang cukup lama. Kurang lebih tiga tahun,” ujarnya.
BACA JUGA: 8 Unit Bus Listrik Bekas KTT G20 Buatan PT INKA Dioperasikan di Bandung
(Rizky Iman)