Bangkai Duyung Ditemukan di Ambon, Pakar: Tidak Wajar!

Penulis: distopia

bangkai duyung
(Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

AMBON,TM.ID: Pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ambon mengemukakan perlunya melakukan uji sampel dan penelitian penyebab kematian bangkai duyung yang ditemukan terdampar di pesisir pantai Pasar Minggu Kota Ambon, Maluku.

“Tentang bangkai duyung yang ditemukan jauh dari lokasi laut lepas. Ini menunjukkan belum banyak warga yang mengenal duyung atau dugong,” ujar peneliti mamalia laut BRIN Ambon, Sekar Mira di Ambon, Senin (22/5/2023).

Ia menyebutkan, makhluk pemakan lamun ini umum dijumpai dari subtidal hingga intertidal, sehingga sangat wajar duyung terlihat di perairan laut dangkal.

“Yang tidak wajar itu ya mengapa sampai bisa mati dan terdampar,” katanya.

Sekar menjelaskan berdasarkan proyek penelitiannya yang dilakukan pada 2016-2019 dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh pesisir di Indonesia merupakan habitat duyung atau dugong.

“Hal ini diketahui dari berbagai laporan pengamatan atau perjumpaan, keterdamparan, maupun keterjeratan mamalia laut tersebut,” kata dia.

Ia melanjutkan bahkan penelitian yang dilakukan oleh Peneliti dari Belanda yaitu Prof Hans de Longh pada 1980 sendiri menemukan adanya habitat duyung atau dugong di pesisir Pulau Haruku Maluku.

“Yang tidak wajar jika terdampar atau mati nah, Ada apa gerangan,” katanya.

Menurutnya,keterdamparan hingga kematian duyung atau dugong mengindikasikan bahwa ada berbagai penyebab internal maupun eksternal dari kondisi duyung hingga kondisi perairan itu sendiri.

“Ada yang tidak baik-baik saja terjadi pada duyung kita, dan apa yang membahayakan mereka juga dapat membahayakan kita,” kata dia.

Olehnya, menurutnya, perlu dilakukan necropsy (pemeriksaan bangkai) dengan lebih mendetil agar dapat diketahui penyebab kematian duyung tersebut apakah juga berdampak pada manusia atau tidak.

Diberitakan sebelumnya warga pesisir pantai Pasar Minggu Kecamatan Baguala Kota Ambon, Maluku, heboh dengan penemuan bangkai duyung atau dugong pada 20 Mei 2023.

Duyung atau dugong tersebut ditemukan terapung oleh salah satu warga Desa Suli Jacline Wattimena.

Warga pun langsung menghubungi pihak terkait dalam hal ini kepolisian dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku untuk mengevakuasi bangkai Dugong tersebut.

BKSDA pun memastikan Dugong tersebut berukuran 2,85 meter dengan berat mencapai 1 ton.

BACA JUGA: Agak Lain, Pernikahan ini Diberi Mahar Tiket Coldplay

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.