Prediksi Ancaman El Nino di Bandung Raya dan Krisis Air Sampai Agustus 2023

Penulis: aziz

kapan El Nino berakhir menurut BMKG
Ilustrasi - Dampak El Nino dan Krisis Air. (Pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Fenomena El Nino diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2023. Dampak kekeringan maupun krisis air bersih bisa mengancam kota-kota di Indonesia, tak terkecuali Bandung Raya yang meliputi kota/kabupaten Bandung dan Bandung Barat, serta Kota Cimahi.

Potensi krisis air bersih ini semakin jelas dengan penurunan muka tanah yang berlangsung dari tahun ke tahun. Selain itu, jumlah warga yang bisa mengakses air bersih ke Perusahaan Dagang Air Minum (PDAM) masih terbatas.

Di Kota Bandung misalnya, produksi air bersih PDAM Tirtawening hanya 2.200 liter per detik atau 3,2 juta kubik per bulan. Angka tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Bandung yang mencapai 7.000 – 8.000 liter per detik atau 7 – 8 juta kubik per bulan.

Baca Juga : Dampak Kemarau, 18 Kecamatan di Lebak Banten Krisis Air Bersih

Terkait keterbatasn produksi air bersih dari PDAM Tirtawening sempat menjadi sorotan Ombudsman RI Jawa Barat. Kurangnya produksi air bersih menjadi salah satu faktor yang menghambat pelayanan penyediaan air bersih.

Hal tersebut menimbulkan masalah berulang, yakni tingginya pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik ini.

Kepala Keasistenan Pengaduan Masyarakat Ombudsman RI Jawa Barat, Fitry Agustine mengatakan, pengaduan berulang masyarakat pada pelayayanan publik PDAM Tirtawening meliputi keluhan air tidak mengalir, volume air yang kecil, dan air mengalir hanya pada waktu tertentu saja.

“Kemampuan suplai air bersih oleh Perumda Tirtawening di Kota Bandung belum bertambah sejak tahun 1990,” kata Fitry Agustine, dikutip Teropongmedia.id dari siaran pers, Sabtu (26/8/2023).

Tak hanya itu, kawasan Cekungan Bandung atau Bandung Raya sudah lama mengalami penurunan muka tanah akibat pengambilan air tanah secara besar-besaran dan faktor lainnya.

Menurut penelitian Staf Pengajar Program Studi Diploma Teknik Sipil FTSP ITS, Tatas dan Yudi Rahayudin dari Pusdiklat Geologi DESDM, Bandung, yang diakses Sabtu (28/8/2023), di Cekungan Bandung telah terjadi kematian beberapa sumber air.

BACA JUGA: Langkah Perumda Air Minum Tirta Raharja saar El Nino Bikin Debit Air Kurang

Kedua peneliti menyatakan, awalnya muka air tanah Cekungan Bandung bisa mencapai di atas permukaan tanah, namun hampir 25 tahun berikutnya muka air tanah telah turun hingga puluhan meter di bawah muka tanah.

“Matinya mata air tersebut mengindikasikan bahwa recharge untuk mata air di daerah tersebut berkurang atau bahkan sudah tidak ada imbuhan lagi. Selain itu turunnya muka air tanah juga bisa menjadi sebab berkurangnya sumber air bersih,” terang Tatas dan Yudi Rahayudin.

Pada penelitian yang dipublikasikan 2010 itu kedua peneliti menyatakan rata-rata penurunan permukaan tanah di Cekungan Bandung berkisar antara 1 cm (di Rancaekek periode Juli 2002 – Juni 2003) hingga mencapai 19 cm terjadi di Cimahi, periode Pebruari 2000 – November 2001.

(Aziz/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

4

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

5

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.