JOHOR,TM.ID Grup Band Radja dikabarkan mendapat ancaman pembunuhan usai konser di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia, Sabtu (11/3/2023).
Penyelenggara konser, Mimosa Events and Entertainment angkat bicara mengenai kabar ancaman pembunuhan yang dialami grup band asal Indonesia itu.
“Insiden kesalahpahaman antara penyelenggara konser, Mimosa & acara hiburan dan Grup Radja Mimosa Events and Entertainment selaku penyelenggara acara Majestic Johor Concert Radja Live in Johor 2023 sudah mengetahui adanya berita yang sedang ramai diperbincangkan,” tulisnya di Instagram @Mee2Events, Selasa (14/3/2023).
“Sehubungan dengan itu, kami sampaikan bahwa telah terjadi kesalahpahaman mengenai komitmen komersial dan operasional selama acara berlangsung. Awalnya acara berjalan lancar dan terkendali, tapi setelah itu terjadi kesalahpahaman yang melibatkan penyelenggara dengan Radja band,” tambahnya.
Mimosa Events and Entertainment pun meminta permohonan maaf pada Radja band atas insiden tersebut.
BACA JUGA: Baru SMP, Anak Pedangdut Lilis Karlina Diamankan jadi Bandar Narkoba
“Kami juga menyayangkan acara yang telah berlangsung lancar dan sukses ini dinodai oleh insiden yang tidak diinginkan,” katanya.
Menindak lanjut kasus tersebut, dikabarkan kepolisian Malaysia telah menangkap dua orang sebagai terduga pelaku pengancaman pembunuhan.
Pihak Pemerintah Kerajaan Malaysia bahkan turun tangan menangani ancaman pembunuhan itu. Kementerian Komunikasi dan Digital Negeri Jiran sedang menunggu hasil penyelidikan polisi terkait kasus tersebut.
“Kita menyerahkan sepenuhnya kepada polisi melakukan penyelidikan. Saya informasikan, beberapa orang telah ditangkap terkait dengan kasus tersebut,” kata Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil, Senin (13/3/2023).
Fahmi mengimbau pada masyarakat, agar berhati-hati pada perkataan yang dilakukan seseorang tak dikenal, terutama di media sosial. Pasalnya, kata tersebut dapat disalahartikan oleh orang lain.
“Saya pikir kita harus memperhatikan apa yang kita katakan secara online dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting, terkadang apa yang kita anggap lelucon bisa jadi dianggap berbeda oleh orang lain.” kata dia seperti dikutip dari The Star.
(Saepul/Dist)