Bahan Baku Kurang, Perajin Janur dan Ketupat Menjerit di Lebaran 2024

perajin janur dan ketupat
Perajin Janur di Jalan Caringin Blok Kupat Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Jawa Barat. (Rizky/Teropongmedia)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Masyarakat Indonesia memiliki beragam tradisi dalam memperingati Hari Raya Idul Fitri, salah satunya tradisi ketupat dan janur.

Seperti diketahui, bahan baku ketupat dan janur berasal dari daun kelapa muda. Namun, para perajin mengeluh lantaran sulitnya bahan baku tersebut menjelang Lebaran 2024.

Salah seorang perajin ketupat Sri (48) sangat lihai dalam membuat ketupat, layaknya seorang penjahit yang mahir, Sri dengan sabar menyelesaikan satu per satu cangkang ketupat hingga menjadi makanan ciri khas Lebaran tersebut.

Sri mengatakan, kebanyakan pemesan adalah mereka yang berjualan di sejumlah pasar di Kota Bandung. Cangkang ketupat buatannya sudah terbukti paten. Namun, sayangnya banyak pesanan tidak berbanding dengan ketersediaan bahan baku.

BACA JUGA: Ramadan 1445 Hijriah, Penerimaan Zakat di Jabar Capai Rp514,4 Miliar

“Beda sekali dengan tahun lalu. Tahun ini justru pasokan bahan baku sangat kurang,” kata Sri saat ditemui di Jalan Caringin, Blok Kupat, Kecamatan Babakan Ciparay. Kota Bandung Jawa Barat, Kamis (11/4/2024).

Sri mengaku, imbas dari bahan baku yang kurang tersebut membuat produksi rumahan cangkang ketupat kesulitan memenuhi pesanan pelanggan.

Ia menyebut pemasok bahan baku yang berasal dari Tasikmalaya menjelaskan bahwa permasalahan cuaca jadi salah satu penyebabnya. Curah hujan tinggi dianggap membahayakan keselamatan para pencari daun kelapa muda.

“Itu jadi penyebabnya. Takut. Makanya bahan baku tahun ini sedikit jika dibandingkan sebelumnya,” ucapnya.

Tak hanya berdampak pada pengrajin ketupat, minimnya bahan baku juga berimbas pada para pengrajin janur.

Seorang perajin janur, Nana (55) mengatakan, jumlah produksi tahun ini bahkan sangat jauh jika dibandingkan tahun lalu.

“Iya kurang bahan, padahal daya beli banyak. Justru tahun 2023 banyak bahan, icalan (jualan) jumlahnya kurang,” kata Nana.

Hingga akhirnya, para perajin ketupat dan janur saling bahu membahu untuk memenuhi pesanan pelanggan.

“Saling beli ke perajin janur lain, tapi yang sudah jadi,” ujarnya

Nana menjelaskan, total ada sebanyak 12 ribu ikat janur ketupat yang berhasil digarapnya pada tahun lalu, dengan satu bal atau dengan satu plastik besar, terdapat 800 ikat diselesaikan.

Namun, Nana menjelaskan pada tahun ini, hal serupa tidak terulang kembali. Bahkan menurutnya, untuk mencapai setengah dari total pesanan 12 ribu ikat sangat susah.

“Banyak sekali. Sampai kami pernah menyewa rumah tetangga buat menyimpan janur-janur kupat tersebut,” pungkas Nana.

 

(Rizky Iman/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
IMG_0508
Ilham Habibie Sebut Sektor Kesehatan Sangat Penting di Jawa Barat
Prabowo KPK
Cek Fakta: Prabowo Tidak Akan Bekukan KPK Jika Gagal Tangkap Koruptor dalam 100 Hari!
Isa Zega Umrah
Mufti Anam Kecam Isa Zega Pakai Hijab Saat Umrah: "Penista Agama Harus Ditangkap!"
susu nasional, Inpres persusuan nasional
Kabar Gembira Buat Peternak Sapi Perah, Persusuan Nasional Gunakan Lagi Inpres Era Soeharto
tom lembong korupsi impor gula-10
Kejagung Kantongi 4 Alat Bukti di Sidang Praperadilan Tom Lembong
Berita Lainnya

1

Supir Truk Tabrakan Beruntun di Cipularang Ditetapkan Jadi Tersangka

2

Fakta Valhalla Spectaclub Surabaya Milik Ivan Sugianto, Bikin Bising?

3

Tabrak Mati Pejalan Kaki, Ini Aktivitas Nyetir Sambil Oral Seks Mahasiswa di Sleman

4

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
pegawai komdigi judi online-9
1 Lagi Buronan Mafia Judol Komdigi Diringkus Polisi!
mahasiswi ITB meninggal
Mahasiswa ITB Tewas Mengenaskan di Parkiran Apartemen Jatinangor!
Pemain Timnas indonesia yang dicoret Shin Tae-yong
Link Live Streaming Indonesia vs Arab Saudi Selain Yalla Shoot, Status Garuda Wajib Menang!
Luka Modric Siap Bantu Mbappe
Portugal Ditahan Imbang Kroasia 1-1, Pasukan Zlatko Dalic Jadi Runner-Up Grup