BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Negosiasi perjanjian resiprokal antara Amerika Serikat dan Indonesia masih berlangsung hingga akhir bulan ini demikian disampaikan Menteri Perdagangan, Budi Santoso. Pada saat yang sama, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mendeteksi dugaan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 dalam udang asal dalam negeri.
Budi menyampaikan pemerintah tengah mengidentifikasi kejadian tersebut lintas kementerian, yakni Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Perindustrian. Hal tersebut penting agar industri udang nasional tidak kehilangan pasar AS.
“Namun insiden tersebut tidak berkaitan dengan negosiasi tarif resiprokal AS-Indonesia. Kejadian ini disayangkan, namun tidak mengganggu perundingan lantaran terbatas pada empat kontainer yang membawa udang lokal. Sementara itu, udang lain dari dalam negeri tidak ada masalah,” kata budi Seperti dikutip Teropongmedia.
Baca Juga:
Waduh, Udang Indonesia Terpapar Radioaktif, Bagaimana Dampak Kepercayaan Pasar?
Data Pribadi Warga RI Dikelola AS, Kesepakatan Tarif Trump-Prabowo Apakah Setimpal?
Udang yang terkontaminasi radioaktif diketahui dikirim oleh PT Bahari Makmur Sejati. FDA menyatakan seluruh kontainer dan produk yang positif Cs-137 langsung ditolak masuk ke AS.
Meski sebagian besar pengujian belum mengkonfirmasi adanya kontaminasi, FDA menduga produk tersebut diolah, dikemas, atau disimpan dalam kondisi tidak higienis. Hal ini meningkatkan risiko paparan Cs-137 yang dapat membahayakan kesehatan.
Produk udang merek Great Value yang dipasarkan di Walmart di berbagai negara bagian, termasuk Alabama, Florida, Texas, dan Pennsylvania, direkomendasikan untuk ditarik.
“Kejadian tersebut tidak terkait dengan negosiasi perjanjian tarif resiprokal. Namun kejadian ini jangan sampai terjadi lagi. Jangan sampai pasar kita di Amerika Serikat terganggu, terutama pasar udang,” ujarnya.
Budi mengaku belum memanggil PT Bahari Makmur Sejati sebagai eksportir udang yang terlibat dalam insiden tersebut. Namun, ia memastikan kementerian teknis sudah meminta keterangan dari perusahaan tersebut. Dia memastikan kegiatan ekspor udang ke AS masih berjalan normal.
“Bukan berarti ketika ada masalah tersebut, semua ekspor udang ke Amerika Serikat dihentikan. Tidak begitu,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini mengaku telah menerima informasi tersebut. Pihaknya sudah masih melakukan koordinasi lintas lembaga untuk memperoleh data dan klarifikasi lebih lengkap. “Hasil penelusuran lebih lanjut akan disampaikan,” kata Ishartini. (_usamah kustiawan)