Badai PHK di RI Berlanjut, Sritex, Sanken hingga Yamaha, Upaya Pemerintah Dipertanyakan?

Penulis: usamah

Badai PHK di RI
Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025) (Antara)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda pelaku usaha di Indonesia terus berlanjut. yang terbaru, PHK besar-besaran akan dilakukan Yamaha Music.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan, serikat pekerja karyawan Yamaha Music Indonesia telah menemui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli.

“Jadi waktu datang sekitar 10 hari lalu ke Pak Menteri, memang sudah di-sounding-kan akan ada PHK dari Yamaha ya,” kata Indah di Gedung Kemenko Perekonomian ikutip Teropongmedia,Sabtu (1/3/2025).

PHK Sritex

Kemenaker meminta agar PHK dilakukan sesuai regulasi dan kemampuan perusahaan. Kemudian apabila kemampuan perusahaan di bawah regulasi, maka PHK harus dilakukan atas kesepakatan perusahaan dan karyawan.

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex memecat ribuan pegawai setelah resmi tutup per hari ini, Sabtu (1/3).

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Sumarno, mengatakan seluruh karyawan Sritex resmi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak 26 Februari dengan hari kerja terakhir pada 28 Februari.

Laporan KSPI

Semenara tu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melaporkan adanya PHK di beberapa perusahaan pada awal 2025. Hampir 1.000 pekerja di Sanken Indonesia terdampak PHK akibat penutupan pabrik.

BACA JUGA: 

Antisipasi Dampak PHK Sritex, Kemnaker Siapkan Langkah Ini

Presiden KSPI: Pabrik Sanken Tutup, Alarm Ancaman PHK Besar-besaran

 

Selain itu, lebih dari seribu buruh Yamaha Music Indonesia kehilangan pekerjaan karena relokasi pabrik ke China. Ratusan buruh di PT Tokay Bekasi juga mengalami PHK.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, ribuan pekerja di industri otomotif, terutama di sektor pabrikan truk dan dump truck, berpotensi mengalami PHK akibat meningkatnya impor truk dari China yang tidak terkendali.

“(Buruh yang terkena PHK sejak Januari-Februari 2025) sekitar 3.000 orang dan akan bertambah,” ujar Iqbal

Iqbal juga menyoroti minimnya upaya pemerintah dalam mencegah gelombang PHK ini.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bisnis Sosial Berbasis Lingkungan: Cerita UMKM di Balik Tas Upcycle
Bisnis Sosial Berbasis Lingkungan, Cerita UMKM di Balik Tas Upcycle
Mantan PN Surabaya
Mantan Ketua PN Surabaya Didakwa Terima Suap Sin$43.000 Terkait Kasus Ronald Tannur
truk sembao kecelakaan
Truk Sembako Kecelakaan di Sumsel, Mirisnya Malah Jadi Sasaran Jarahan!
Festival Film
WaGub DKI Rano Karno Hadiri Festival Film Cannes 2025, Ingin Jakarta jadi Kota Sinema
suar mahasiswa awards
Suar Mahasiswa Jembatani Kolaborasi Teropong Media dan Unpas
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Longsor Menutup Akses Jalan Sersan Badjuri Cihideung

4

Strategi Cost Leadership

5

Menkes Sebut Gaji Rp15 Juta Lebih Pintar dan Sehat Dibanding Gaji Rp5 Juta?
Headline
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Dedi Mulyadi dipanggil KPK
Gubernur Dedi Mulyadi Sambangi KPK, Ada Apa?
demo akbar ojol
500 Ribu Ojol Demo Akbar Besok, Jakarta Lumpuh Aplikasi Dimatikan!
Kantor Desa Kendan dan Rumah Tertimpa Meterial Longsor Nagreg
Kantor Desa Kendan dan Rumah Tertimpa Meterial Longsor Nagreg

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.