Ayu Laksmi Nyanyikan Genjer-genjer di Film Kupu-Kupu Kertas

Penulis: Anisa

Kupu-kupu kertas
(Instagram @ayulaksmibali)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Dalam gala premier film Kupu-kupu Kertas di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Ayu Laksmi dituntut menyanyikan lagu Genjer-genjer yang identik dengan partai terlarang PKI di film tersebut. Lagu yang sebelumnya populer di suku Osing Banyuwangi pada tahun 60-an ini, menggambarkan kehidupan sulit di masa itu.

“Karena lagu itu yang saya tahu itu lagu rakyat. Pada saat saat menyanyikan saya bertanya pada salah satu orang dari suku Osing Banyuwangi yang mengatakan itu menandakan situasi yang sulit sampai makanan ternak genjer dimakan manusia,” kata Ayu Laksmi di Premier film Kupu-kupu Kertas di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan pada Senin (29/1/2024).

“Traumanya itu kebawa, jadi walaupun sudah diperbolehkan situasinya karena sudah boleh. Barangkali mari kita nyanyikan sama-sama lagu itu untuk mempromosikan film ini,” lanjut Ayu Laksmi, kemudian melantunkan lagu Genjer-genjer.

Lagu Genjer-genjer dan Masa Kelam PKI

Sutradara film Kupu-kupu Kertas, Emil Heradi, menyatakan bahwa lagu Genjer-genjer sebenarnya adalah lagu populer di kalangan rakyat biasa, termasuk petani. Meskipun lagu ini memiliki konotasi dengan PKI, Emil Heradi menekankan bahwa lagu ini pada dasarnya adalah lagu rakyat biasa yang populer di kalangan petani, terutama untuk merayakan panen.

Andi Rianto, penata musik di film tersebut, juga menambahkan bahwa lagu ini sangat pas dibawakan oleh Ayu Laksmi. Meskipun memiliki konotasi dengan PKI, lagu ini pada dasarnya adalah lagu rakyat yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada zaman itu.

BACA JUGA: Sinopsis Film Kupu-Kupu Kertas, Kisah Cinta Terhalang Ideologi

Kontroversi Film Kupu-kupu Kertas

Denny Siregar, selaku produser film mengakui bahwa film ini memang kontroversi karena mengangkat kisah kelam PKI. Namun, tujuan dari film ini bukan hanya sekadar hiburan tetapi juga sebagai edukasi kepada generasi muda tentang peristiwa kelam di masa lalu.

“Ini film agak kontroversial ya di awal idenya saja. Karena setelah film G30 S PKI. Niatnya sih memang ingin memberikan edukasi bahwa kita pernah mengalami peristiwa paling kelam dalam sejarah,” ujar Denny Siregar.

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Pesta gay di Puncak
Waspada Penyebaran HIV Pasca Pesta Gay di Puncak, Pemkab Bogor Lakukan Intervensi Lanjutan
Agung Yansusan
Agung Yansusan Soroti Ironi Investasi Tinggi tapi Pengangguran Tertinggi di Jawa Barat
GWM ORA 03
Ancang-ancang 2 Tahun, Akhirnya GWM ORA 03 Dijual di Indonesia
Patroli Polisi
CEK FAKTA: Foto Lamborghini Patroli Polisi di Kelapa Gading
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

5

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.