BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Polusi udara bukanlah hal remeh yang tidak perlu perhatian tinggi, kandungan zat berbahaya yang ada pada polusi udara akan berdampak buruk bagi kesehatan, jika terhirup setiap hari.
Dampak dari polusi udara sendiri dapat memicu berbagai jenis penyakit, mulai dari sesak napas, bronkitis, hingga kanker paru-paru.
Polusi udara merupakan masalah umum yang sering terjadi di seluruh dunia. Penyebab polusi ini yaitu ketika udara yang dihirup tercampur dengan zat beracun yang berasal dari berbagai sumber, seperti asap kendaraan, limbah pabrik, debu, serbuk sari, dan asap kebakaran hutan.
Dampak Polusi Udara pada Kesehatan
Dampak menghirup zat berbahaya dari polusi udara lebih parah dirasakan oleh orang dengan masalah kesehatan sebelumnya, anak-anak, lansia, dan mereka yang tinggal di daerah kumuh. Beberapa dampaknya antara lain:
Pada ibu hamil, polusi udara bisa menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, autisme, bahkan keguguran.
Pada orang dewasa, polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan demensia. Risiko gangguan pernapasan dan kanker juga meningkat bagi mereka yang sering terpapar polusi udara.
Jenis Zat Berbahaya dalam Polusi Udara
1. Karbon Monoksida
Zat ini berasal dari pembakaran batu bara, bahan bakar kendaraan bermotor, kayu bakar, kompor, pembangkit listrik, dan limbah industri. Zat beracun ini tidak memiliki aroma dan warna, namun jika terhirup dapat menyebabkan keracunan yang menghambat suplai oksigen dalam darah.
Gejala keracunan karbon monoksida yang ringan mencakup sakit kepala, pusing, lemas, dan mual, sementara paparan jangka panjang dan dalam jumlah besar dapat menyebabkan muntah, sesak napas, penglihatan kabur, penurunan kesadaran, hingga kematian.
2. Nitrogen Dioksida (NO2)
Zat yang dihasilkan dari emisi pembangkit listrik, mesin kendaraan, dan kapal. Zat ini dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru serta memperburuk penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema.
Selain itu, NO2 dapat menurunkan fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan. Partikel Padat dan Cair dalam polusi udara berasal dari asap kendaraan, pembangkit listrik, dan kebakaran hutan.
Paparan partikel-partikel ini dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan pernapasan.
3. Ozon
Ozon di permukaan bumi terbentuk ketika cahaya matahari memicu reaksi kimia antara unsur-unsur polusi. Berbeda dengan lapisan ozon di atmosfer yang melindungi dari sinar ultraviolet (UV), ozon di permukaan bumi bersifat reaktif dan dapat mengiritasi mata serta menyebabkan gangguan pernapasan. Pada penderita asma, ozon dapat memicu serangan asma dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.
4. Sulfur Dioksida (SO2)
Sulfur Dioksida (SO2) berasal dari pembakaran batu bara dan bensin. Zat ini dapat mengiritasi mata dan hidung, serta menyebabkan penyempitan saluran pernapasan dan meningkatkan risiko pneumonia.
5. Timbal
Timbal sebagian besar berasal dari emisi kendaraan, industri, dan cat. Zat ini sangat beracun karena dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dan ginjal serta mengganggu pembentukan hemoglobin.
Pada anak-anak, paparan timbal dapat menurunkan IQ, mengganggu kemampuan kognitif, dan menyebabkan gangguan perilaku.
Pada orang dewasa, timbal dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, gangguan saraf, penurunan kesuburan, dan penurunan fungsi ginjal.
BACA JUGA: Polusi Udara Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental?
Dengan adanya berbagai zat berbahaya yang ada pada polusi udara yang akan berdampak pada kondisi kesehatan yang lebih serius, penting untuk melindungi kesehatan dari paparan udara ini.
(Virdiya/Usk)