BANDUNG, TEROPONGMEDIA. ID – Aryna Sabalenka tampil dominan dengan mengalahkan mantan juara US Open 2017, Sloane Stephens, melalui skor meyakinkan 6-3, 6-2 di Australian Open.
Dalam wawancara usai pertandingan bersama Jelena Dokic, Sabalenka sempat menyinggung tradisinya mengunggah video tarian bersama tim sebelum turnamen
“Saya bukan penari terbaik, tetapi saya berusaha sebaik mungkin,” ujar Sabalenka, dikutip Senin (13/1/2025).
Dengan kemenangan ini, Sabalenka memperpanjang rekor 15 kemenangan beruntun di Grand Slam yang digelar di hard-court.
Sejak awal musim 2023, Sabalenka mencatatkan rekor 28-1 di Grand Slam jenis ini, satu-satunya kekalahan terjadi di final US Open 2023 melawan Cori Gauff.
Jika berhasil mempertahankan gelar di Melbourne, Sabalenka akan menjadi petenis putri pertama sejak Martina Hingis yang memenangkan Australian Open tiga kali berturut-turut (1997-1999).
Ia juga berpeluang mencetak sejarah sebagai petenis unggulan teratas pertama yang menjuarai turnamen ini sejak Ashleigh Barty pada 2022.
BACA JUGA: Pedro Acosta Antusias Songsong Musim MotoGP 2025 Bersama KTM
Pertandingan melawan Stephens menjadi ajang pembuktian Sabalenka. Dalam waktu 7 menit, ia sudah unggul 3-0 sebelum Stephens menemukan ritme untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 4-3.
Namun, agresivitas dan pengembalian mematikan Sabalenka kembali mendominasi hingga menutup set pertama.
“Saya sempat melangkah mundur setelah beberapa game tidak berjalan baik,” aku Sabalenka.
“Tetapi pada kedudukan 4-3, saya meningkatkan level permainan dan maju ke area net. Itu kunci kemenangan saya,” jelasnya.
Di babak kedua, Sabalenka akan berhadapan dengan petenis Spanyol Jessica Bouzas Maneiro, yang baru saja mencatatkan kemenangan debutnya di Australian Open dengan skor 6-1, 7-6 melawan Sonay Kartal.
Meski menjadi unggulan utama, Sabalenka tidak meremehkan lawan.
Dengan hasil sempurna 6-0 di awal musim 2025, Sabalenka tampaknya siap untuk melanjutkan dominasinya di Melbourne dan semakin dekat dengan pencapaian bersejarah.
(Budis)